Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Untuk memindahkan atau menggerakan barang, kita membutuhkan gaya. Entah itu gaya otot atau jenis gaya lainnya.
Dikutip dari buku Pembelajaran IPA Sekolah Dasar (2017) karya Pariang Sonang Siregar, gaya adalah sesuatu benda yang ditarik atau didorong.
Gaya tidak bisa terlihat, namun bisa dirasakan. Berkaitan dengan gaya, muncul istilah gerak. Keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang memengaruhi keadaan suatu benda. Sedangkan gerak adalah perpindahan tempat atau posisi suatu benda ke segala arah.
Untuk melakukan sebuah gaya, dibutuhkan energi atau tenaga. Sebuah benda akan bisa bergerak jika diberikan gaya.
Baca juga: Manfaat Gaya Gesek dan Kerugiannya
Meski saling berkaitan, gaya dan gerak adalah dua hal yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan gaya dan gerak:
Berikut beberapa contoh hubungan gaya dan gerak:
Saat bermain ketapel, kita menggunakan gaya otot untuk menarik karet ketapel. Karet yang ditarik akan melar karena adanya pegas.
Ketika melepaskan karet tersebut, gaya pegas dari karet akan membuat benda yang berada di ujung ketapel terlempar atau bergerak.
Saat menimba air, kita menggunakan gaya otot untuk menarik ember berisi air dari dalam sumur. Dari gaya tarikan, ember yang awalnya diam jadi bergerak ke atas.
Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus, dan Macamnya
Saat membuat gerabah, kita menggunakan gaya otot untuk menekan tanah liat. Gaya gesek terjadi ketika tangan dan gerabah saling bergesekan. Dari gaya tersebut, tanah liat akan berubah bentuknya menjadi gerabah.
Berikut beberapa sifat gaya beserta contohnya:
Contohnya, saat mendorong kendaraan yang mogok, timba yang ditarik dengan katrol bergerak ke atas, bola yang semula diam akan berpindah posisi ketika ditendang, dan lain-lain.
Contohnya saat menangkap bola. Bola yang sebelum bergerak menuju arah kita, akan diam ketika ditangkap.