KOMPAS.com – Ada banyak senyawa kimia epoksida atau oksiran yang digunakan dalam industri. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah etilen oksida. Apa itu etilen oksida dan apa efeknya jika dikonsumsi manusia? Berikut adalah penjelasannya!
Etilen oksida adalah gas dengan rumus kimia C2H4O. Dilansir dari PubChem NCBI, etilen oksida adalah gas beracun yang tidak berwarna (bening), memiliki bau seperti eter yang manis, reaktif dan juga mudah terbakar.
Selain larut dalam air, etilen oksida juga larut dalam pelarut organik lainnya seperti alkohol, ester, eter, aseton, dan benzena.
Baca juga: Sifat-sifat Gas Ideal
Etilen oksida memiliki banyak kegunaan bagi manusia, berikut adalah contoh kegunaan etilen oksida:
Baca juga: Apa Itu Senyawa Alkana?
Dilansir dari NSW Health, konsentrasi maksimum etilen dioksida (rata-rata selama 40 jam seminggu (adalah sebesar 1.800 mikrogram per meter kubik udata (1 gram sama dengan 1.000.000 mikrogram).
Artinya, hanya sedikit paparan etilen dioksida yang diperbolehkan. Di atas konsentrasi tersebut, paparan etilen oksida dapat menyebababkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, paparan etilen oksida dapat mengakibatkan sakit kepala, mual, muntah, diare, kesulitan bernapas, kantuk, kelelahan, radang dingin, dan juga gangguan pada sistem reproduksi.
Etilen oksida juga bersifat korosif, sehingga paparan gasnya dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan juga saluran pencernaan.
Baca juga: 5 Penghasil Emisi Gas Karbon Dioksida yang Mendorong Pemanasan Global
Etilen oksida juga bersifat karsinogenik. Sehingga, paparan jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko kanker.
Contoh kanker akibat paparan etilen oksida adalah kanker perut, kanker payudara, kanker pankreas, kanker limfoid, kanker darah (leukemia), tumor otak, dan tumor paru-paru.
Efek kesehatan tersebut menjadikan etilen oksida sebagai salah satu gas beracun yang harus diperhatikan paparannya terhadap tubuh manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.