Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Panas Bumi Termasuk Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan?

Kompas.com - 29/06/2022, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Energi terbarukan atau renewable energy merupakan bentuk pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan.

Dikatakan demikian karena sumber energinya berasal dari alam, bisa digunakan secara bebas, dan sifatnya tak terbatas.

Menurut Dadang Rusbiantoro dalam buku Global Warming for Beginner (2008), energi terbarukan adalah energi yang diperoleh secara alami dari air, angin, dan matahari.

Energi terbarukan adalah energi dari alam yang bisa dipakai dan diperbarui secara terus-menerus. Energi ini dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan teknologi.

Panas bumi sebagai sumber energi terbarukan

Dilansir dari situs United Nations, salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan manusia adalah panas bumi.

Panas bumi tergolong sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan karena memiliki kadar emisi karbon yang rendah.

Baca juga: Energi Alternatif: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Dikutip dari situs Kementerian ESDM, sumber energi panas bumi terbukti lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkannya hanya 1/15 dari bahan batu bara, dan 1/10 dari bahan solar.

Energi panas bumi jauh lebih bersih dibanding sumber energi lainnya. Sehingga kondisi lingkungan tetap terjaga, begitu pula dengan keseimbangan sumber daya alam lainnya.

Panas bumi dihasilkan dari pemanfaatan reservoir (tempat atau zona) panas bumi yang kemudian diekstrasi menggunakan sumur atau cara lainnya.

Adapun reservoir alami yang cukup panas dan permeabel (dapat ditembus partikel) disebut reservoir hidrotermal.

Sedangkan jenis reservoir yang cukup panas tetapi ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik tertentu dinamakan sistem panas bumi yang disempurnakan.

Setelah muncul ke permukaan, cairan panas bumi itu dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Diperkirakan, teknologi pembangkit listrik dari reservoir hidrotermal bisa beroperasi lebih dari 100 tahun.

Baca juga: 20 Upaya untuk Penghematan Energi Listrik 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com