Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Alternatif: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Kompas.com - 08/06/2022, 15:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Nora Indrayani, Guru SDN 019 Kuok, Kabupaten Kampar, Riau

 

KOMPAS.com - Kebutuhan manusia akan energi semakin lama semakin tinggi. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dunia semakin banyak.

Selain itu juga adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan berkembang. Untuk mengatas hal tersebut dibutuhkan berbagai sumber energi alternatif. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, energi alternatif adalah energi yang berasal dari sumber yang dapat diisi ulang seperti Matahari, angin, sungai, mata air panas, pasang surut, biomassa, dan biogas. Energi alternatif juga disebut sebaga sumber energi terbarukan.

Energi alternatif juga dapat diartikan sebagai sumber energi yang daoat menggantikan bahan bakar minyak (BBM). Di mana BBM saat ini menjadi energi yang paling banyak digunakan. 

Baca juga: Mengapa Kita Memerlukan Energi Alternatif?

Manfaat energi alternatif

Beberapa manfaat energi alternatif, yaitu: 

  • Mengurangi dampak pemanasan global 
  • Sumber energi yang tidak akan pernah habis
  • Meningkatkan kesehatan masyarakat
  • Tidak mencemari lingkungan 
  • Jumlah dan pasokannya melimpah
  • Menghemat sumber daya  
  • Mampu menggantikan sumber energi fosil, sebagai sumber energi utama yang dapat merusak lingkungan 
  • Menciptakan lapangan pekerjaan baru

Contoh energi alternatif

Contoh-contoh energi alternatif yang dapat digunakan, sebagai berikut: 

Energi panas Matahari 

Energi ini memanfaatkan sinar atau panas matahari. Energi matahari bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Peralatan yang menggunakan sel-sel surya bisa langsung mengubah energi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik. Sumber listrik ini dapat digunakan seperti penerangan atau mengoperasikan alat elektronik. 

Baca juga: Energi Alternatif: Pengertian dan Macamnya

Energi angin

Pemanfaatan energi angin salah satunya untuk membuat Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA). Pembangkit ini mengubah energi angin menjadi listrik dengan media kincir angin, yang disebut turbin angin. Pembangkit listrik ini merupakan sumber energi yang ramah lingkungan. 

Energi air Kekuatan arus air yang bergerak dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif. Dengan ditampungnya air dalam bendungan atau waduk, maka tercipta energi potensial yang sangat besar. 

Semakin besar gerak air, semakin besar energi yang dihasilkan. Gerakan air ini digunakan untuk menggerakkan turbin dan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air. 

Energi panas Bumi 

Energi ini bersumber dari energi panas yang ada di dalam air panas, uap air, serta batuan yang diikuti mineral dan gas lainnya. Di mana secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas Bumi. 

Energi panas Bumi merupakan energi yang bersumber dari panas yang terkandung dalam perut Bumi dan umumnya berasosiasi dengan keberadaan gunung api. 

Dalam penggunaannya sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi tidak akan dibutuhkan bahan bakar minyak yang bisa menyebabkan polusi udara.  

Baca juga: Contoh Penggunaan Sumber Energi Alternatif

Energi biomassa

Energi biomassa didapat dari pemanfaatan senyawa organik. Umumnya dari limbah pertanian dan peternakan, seperti briket dan biogas. 

Briket merupakan bahan bakar pengganti BBM yang terbuat dari bambu, serbuk gaji, dan batok kelapa. Sedangkan biogas adalah energi yang memanfaatkan limbah kotoran hewan. 

Gas dari limbah kotoran sapi digunakan sebagai sumber energi untuk penerangan dan memasak. 

Energi etanol

Energi etanol memanfaatkan fermentasi tanaman yang menghasilkan alkohol, kemudian diolah menjadi bahan bakar minyak. Etanol dapat dibuat dari tanaman seperti tebu, kentang, singkong, dan jagung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com