Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Energi Alternatif Bersifat Ramah Lingkungan?

Kompas.com - 16/02/2021, 17:18 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Energi alternatif atau energi terbarukan adalah energi yang tidak dapat habis dan dapat menggantikan energi fosil.

Energi alternatif selain tidak dapat habis juga dinilai lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan energi fosil maupun energi nuklir.

Jika energi fosil bersumber dari fosil makhluk hidup selama ribuan tahun seperti minyak Bumi dan batu bara. Maka energi alternatif bersumber dari hydro (energi potensial air), lautan, angin, biomassa, sinar Matahari, dan panas Bumi.

Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Untuk mendapatkan energi fosil, kita melakukan pengeboran dengan cara melubangi Bumi. Merusak kehidupan di sekitarnya juga mengemisikan minyak mentah dan batu bara ke lingkungan sekitar yang bersifat beracun.

Sedangkan energi alternatif lebih mudah didapatkan tanpa perlu melakukan pengeboran Bumi. Energi alternatif memerlukan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan alat yang ramah lingkungan namun dapat mengubah energi alternatif tersebut menjadi energi listrik.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Kadar emisi karbon dioksida penyebab efek rumah kaca berdasarkan sumber energinya

Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, energi alternatif atau terbarukan mengemisikan gas karbon dioksida yang sangat sedikit bahkan hampir tidak ada.

Baca juga: Apa Akibatnya Jika Tidak Ada Energi Alternatif?

 

Berbeda dengan bahan bakar fossil yang mengemisikan gas rumah kaca dalam jumlah banyak yang kemudian merusak atmosfer Bumi.

Dilansir dari National Geographic, pembakaran batu bata bertanggung jawab atas 44 persen emisi karbondioksida dan minyak Bumi bertanggung jawab atas sekitar 33 persen emisi karbon dioksida di Dunia. Emisi keduanya membawa Bumi pada pemanasan global yang terus meningkat.

Pembakaran bahan bakar fosul juga mengemisikan partikulat molekul yaitu debu dan polutan kecil yang mengapung di udara. Inilah mengapa dijalanan yang penuh dengan knalpot mobil dan motor biasanya terdapat banyak sekali debu.

Sedangkan energi alternatif sama sekali tidak mengemisikan partikulat molekul seperti debu dan polutan lainnya. Kadar karbon dioksida pada pembangkit listrik tenaga angin dan air juga sangatlah bersih dan sama sekali tidak merugikan makhluk hidup lain.

Dilansir dari RESET Digital for Good, energi alternatif yang bersumber dari angin dan Matahari bahkan tidak membutuhkan air sama sekali. Yang berarti penggunaan sumber energi tersebut sama sekali tidak mengurangi pasokan air Dunia.

Rendahnya emisi karbon dioksida, tidak adanya emisi gas beracun dan partikulat molekul, serta konsumsi air yang sedikit inilah yang menyebabkan energi alternatif bersifat ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com