Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pemanasan Global dapat Mengancam Habitat Mangrove?

Kompas.com - 31/05/2022, 16:51 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comPemanasan global memberikan banyak dampak buruk bagi kehidupan di bumi, salah satunya mengurangi habitat mangrove atau tanaman bakau. Mengapa pemanasan global dapat mengurangi habitat mangrove?

Kenaikan permukaan laut menenggelamkan habitat bakau

Pemanasan global menaikkan suhu bumi, menyebabkan es kutub mencair. Mencairnya es kutub menambah volume air laut, akibatnya permukaan air laut akan naik.

Pohon bakau dirancang untuk menyangga daerah pesisir dari erosi air laut. Namun, bukan berarti bakau dapat bertahan jika air laut terus naik dan membanjiri habitatnya.

Menurut N. Saintilan, dkk dalam Thresholds of Mangroves Survival under Rapid Sea Level (2020) tanaman bakau tidak akan bertahan jika kenaikan permukaan laut bumi mencapai tujuh millimeter per tahun.

Baca juga: Mengapa Pemanasan Global dapat Menyebabkan Kepunahan Spesies?

Padahal, kenaikan permukaan air laut naik sebanyak 3,6 milimeter per tahunnya sejak tahun 2006, seiring dengan pemanasan global.

Artinya, permukaan air laut terus meningkat dan perlahan menenggelamkan habitat bakau dan mati sebelum sempat beradaptasi.

Para ilmuan memprediksi jika pemanasan global terus meningkat, dunia diperkirakan akan kehilangan sebagian besar hutan bakau hanya dalam waktu kurang dari 30 tahun.

Perubahan suhu

Pemanasan global mengancam habitat mangrove karena mengubah suhu bumi.

Dilansir dari Florida Museum of Natural History, mangrove adalah spesies tropis yang bertahan pada suhu 19°C dan tidak dapat menoleransi fluktuasi melebihi 10°C.

Baca juga: Alasan Kita Harus Menjaga Kelestarian Tanaman Bakau

Artinya, tanaman bakau bisa rusak dan mati jika suhu lebih panas atau lebih dingin 10°C. Sedangkan, pemanasan global menaikkan suhu bumi, sehingga mengganggu keseimbangan habitat tanaman bakau.

Meningkatnya badai dan cuaca ekstrem

Pemanasan global membuat atmosfer lebih hangat, menyebabkan penguapan air lebih banyak di permukaan bumi.

Hal tersebut mengakibatkan cuaca ekstrem dan meningkatkan intensitas badai terutama di daerah tropis tempat habitat bakau berada. Angin badai yang kuat dapat merusak tanaman bakau, belum lagi gelombang badai.

Dilansir dari NASA, kelebihan garam dan air dari gelombang badai yang terperangkap dapat merusak akar, mengubah komunitas mikroba, merusak tanah, dan menyebabkan kematian pohon.

 

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com