Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biomining: Pengertian dan Manfaatnya

Kompas.com - 28/04/2022, 07:44 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Manusia diperkirakan telah menambang mineral dan logam sejak 20 hingga 40 ribu tahun yang lalu. Perkembangan teknologi turut serta mendoron perkembangan teknik pertambangan, salah satunya adalah biomining.

Pengertian biomining

Namun, apakah yang dimaksud dengan biomining? Biomining adalah proses ekstraksi logam dari bijih, batuan, ataupun limbah menggunakan mikroba.

Dilansir dari BBC, bahan yang akan diekstraksi dimaksukkan ke dalam asam berisi bakteri yang kemudian akan membongkar bahan dan membebaskan logam dalam bentuk cairan. Logam tersebut kemudian dapat diubah menjadi padatan dan siap digunakan oleh manusia.

Mikroba yang digunakan adalah archae dan juga bakteri pengekstraksi logam seperti Acidothiobacills ferroxidans yang dapat memurnikan emas dari pengotornya.

Tidak hanya emas, biomining dapat dilakukan untuk menambang berbagai logam seperti tembaga, perak, nikel, seng, kobalt, dan uranium.

Baca juga: Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Manfaat biomining

Seperti yang disebutkan sebelumnya, manusia telah menambang selama puluhan ribu tahun. Penambangan bukanlah proses yang mudah. Ada risiko kecelakaan yang besar juga pencemaran lingkungan yang menyertainya.

Biomining menawarkan proses penambangan logam dan mineral yang memiliki lebih sedikit risiko juga lebih ramah lingkungan. Berikut adalah manfaat biomining!

Penambangan yang lebih efisien

Biomining memiliki manfaat membuat penambangan yang lebih efisien. Dalam penambangan konvensional, biasanya bijih dengan kadar logam kurang dari lima persen tidak akan diekstraksi dan dibuang begitu saja.

Namun dengan menggunakan biomining, mikroba akan mengekstraksi logam bijih dengan konsentrasi rendah. Mikroba bahkan akan mengekstraksi logam dari limbah lumpur penambangan. Sehingga, meningkatkan efisiensi penambangan logam dan mineral.

Baca juga: Manfaat Sumber Daya Alam Tambang

Mendaur ulang logam dari limbah

Manusia menghasilkan jutaan ton limbah elektronik setiap tahunnya. Dalam limbah tersebut, terdapat logam yang bernilai termasuk emas.

Dilansir dari UNEP-UN Environment Progamme, ada 100 kali lebih banyak emas dalam satu ton limbah elektronik daripada satu ton bijih emas.

Artinya, banyak logam mulia yang terbuang bersama dengan limbah tersebut. Biomining dapat mengekstrak kembali logam berharga dalam limbah untuk kembali di daur ulang.

Hal ini selain dapat menguntungkan, namun juga mengurangi pencemaran lingkungan karena logam berat memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Baca juga: Daftar Barang Tambang di Seluruh Provinsi di Indonesia dan Kegunaannya

Mengurangi risiko kecelakaan penambangan

Dalam penambangan kerap terjadi kecelakaan pada para pekerja. Penggunaan biomining akan mengurangi risiko kecelakaan pada para penambang tersebut. Karena, biomining menggunakan mikroba untuk masuk ke dalam tambang dan mengekstraksi logam.

Dilansir dari BBC, penambang hanya perlu mengebor lubang untuk memasukkan larutan yang penuh dengan mikroba, dan mengumpulkan larutan tersebut setelah dipenuhi oleh logam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com