KOMPAS.com - Setiap makhluk hidup pasti memiliki sel, termasuk hewan dan tumbuhan. Hampir bagian serta nama pada sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki kesamaan.
Perbedaan yang paling mendasar dari kedua sel ini adalah pembatas berupa dinding sel yang relatif kaku.
Selain itu terdapat perbedaan beberapa bagian di antara kedua sel tersebut. Perbedaan tersebut dapat kita ketahui dan lihat dengan menggunakan mikroskop.
Dalam buku Mikroskop (2020) oleh Suparti, mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Dalam mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan, kita perlu melakukan praktikum. Untuk mempermudah pratikum, terlebih dahulu membuat preparat dan melihatnya menggunakan mikroskop dengan perbesaran yang diinginkan.
Baca juga: Jenis-jenis Sel pada Tumbuhan
Sebelum melakukan praktikum mengenai pengamatan sel hewan dan tumbuhan, kenali beberapa bahan, alat, dan larutan praktikum yang digunakan. Berikut penjelasannya:
Bahan yang digunakan dalam praktikum mengamati sel hewan dan tumbuhan, sebagai berikut:
Dalam praktikum ini, kita memerlukan tumbuhan Hydrilla atau Elodea yang memiliki panjang 20-30 sentimeter. Dengan tumbuhan tersebut, mempermudah kita dalam menentukan bagian yang ingin kita ketahui nama dan bentuknya.
Dalam mengamati sel hewan, memerlukan sel mukosa pipi. Sel ini diambil dengan spatula kayu atau stik es krim yang dimasukkan ke dalam pipi peserta praktikum. Dengan menggunakan sel tersebut dapat dikatakan bahwa selnya hidup dan mudah didapat.
Larutan yang perlu digunakan dalam pratikum mengamati sel hewan dan tumbuhan adalah:
Akuades adalah air yang berasal dari penyulingan sehingga terjaga dari kotoran atau zat-zat yang tidak diinginkan.
Bisa dikatakan bahwa sifat akuades adalah larutan murni yang biasanya wajib ada di laboratorium. Fungsi akuades dalam praktikum yaitu untuk membersihkan alat-alat laboratorium dari kotoran.
Methylene Blue merupakan senyawa kimia aromatik yang berbentuk padatan, tak berbau, dan berwarna biru tua apabila larut dalam air.
Larutan ini memiliki banyak fungsi dalam praktikum ini. Larutan ini sebagai preparasi pemberi corak warna berupa gradasi warna pada sel mukosa agar terlihat jelas saat di amati di mikroskop.
Larutan ini tida berbahaya sehingga tidak mengganggu metabolisme sel. Larutan ini justru membantu menjaga indikator kehidupan dalam sel dan menguraikannya.
Baca juga: Perbedaan Sel Gonosom dan Autosom
Alkohol dengan besaran 70% biasanya digunakan untuk membersihkan luka akibat jatuh dalam dunia medis.
Dalam paraktikum kali ini, larutan ini memiliki fungsi yang berguna yaitu membersihkan gelembung udara pada saat preparasi sel hewan.
Larutan alkohol ini membantu mensterilkan spatula atau alat preparat sel. Fungsi lain dari larutan ini adalah antiseptik atau menghambat pertumbuhan organisme, sehingga bakteri tidak akan bisa hidup dan mengkontaminasi alat dan bahan praktikum.
Alat yang harus ada saat praktikum berlangsung sebagai berikut:
Setiap praktikum, alat utama yang harus ada adalah mikroskop. Dengan mikroskop kita bisa melihat benda yang paling kecil yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang.
Gelas benda pada praktikum kali ini sebagai wadah untuk menampung larutan atau bahan kimia. Selain itu, gelas ini juga sebagai wadah menampung bahan yang digunakan selama praktikum.
Pada saat praktikum, gelas penutup memiliki satu fungsi saja yaitu menghindari masuknya partikel lain masuk ke preparat. Meskipun demikian, dengan gelas penutup ini membantuk praktikan dalam keakuratan data yang didapat nantinya.
Jarum preparat dalam praktikum berfungsi untuk mengontrol posisi mikroorganisme yang akan kita lihat di mikroskop. Dengan jarum ini, kita tidak perlu khawatir kalau sel kita akan rusak atau terkontaminasi.
Baca juga: Sel Elektrokimia: Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Spatula kayu atau stik ini berfungsi untuk mengambil sel mukosa hewan yang berada di pipi. Pengambilan sel hewan ini lumayan sulit dan perlu dilakukan berulang-ulang.
Tisu berfungsi untuk mengeringkan alat saat praktikum selesai sehingga saat setelah dibersihkan siap di kembalikan ke almari untuk digunakan kembali nantinya.
Dari hasil praktikum sel hewan dan sel tumbuhan kita bisa membedakan bagian mana saja tidak ada di sel hewan atau sel tumbuhan. Berikut ini adalah tabel pembeda tersebut.
Berikut prosedur kerja praktikum, yaitu:
Prosedur pengamatan sel tumbuhan, yaitu:
Prosedur pengamatan sel hewan, sebagai berikut:
Baca juga: Sistem Transportasi Sel: Pasif dan Aktif
Hasil pengamatan sel hewan dan tumbuhan, yaitu:
Hanya Sel Hewan | Dimiliki Keduanya | Hanya Sel Tumbuhan |
Lisosom | Nukleus | Dinding sel |
Sentriola |
Nukleous | Plastida |
Vakuola (Tidak permanen) | Kromosom | Vakuola Sentral |
Bentuk beragam dan tergantung fungsinya | DNA-RNA | Tonoplast |
Ribosom | Plasmodesma | |
Sitoplasma | Umum berbentuk Kotak | |
Memberan Plasma Sel | ||
Apparatus Golgi | ||
Retikulum Endoplasma | ||
Peroksisom | ||
Mikrotubulus | ||
Sitokeleton | ||
Mitokondria | ||
Mikrofilamen |
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.