KOMPAS.com - Tumbuhan memiliki susunan sel dengan fungsi khusus, seperti organisme multiseluler lainnya.
Tumbuhan terdiri dari tiga jaringan utama, yaitu jaringan dasar, dermal dan vaskular. Tiap jaringan tersusun atas sel yang berbeda dari struktur dan fungsinya.
Dilansir dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece dkk, sel-sel tumbuhan terdiri atas:
Sel parenkim dewasa memiliki dinding primer yang tipis dan fleksibel. Ketika dewasa, sel ini memiliki vakuola sentral yang besar.
Fungsi sel parenkim ialah sebagai tempat metabolisme tanaman, melakukan sintesis, dan menyimpan berbagai hasil metabolisme.
Contohnya, proses fotosintesis dalam kloroplas pada sel parenkim daun.
Baca juga: Jaringan Parenkim Tumbuhan: Struktur dan Fungsinya
Beberapa sel parenkim pada batang dan akar memiliki plastida tidak berwarna yang disebut amiloplas, merupakan tempat penyimpanan pati atau cadangan makanan.
Sebagian besar sel parenkim berkemampuan untuk membelah menjadi jenis sel tumbuhan lain dalam kondisi tertentu, misalnya saat perbaikan luka.
Sel kolenkim merupakan sel memanjang yang memiliki dinding lebih tebal dibanding sel parenkim. Sel ini sifatnya fleksibel dan berfungsi sebagai penguat atau penyokong pada tanaman selama proses pertumbuhan.
Dilansir dari buku Anatomi Tumbuhan (2019) karya Sri Mulyani, kolenkim terdiri atas sel hidup yang berbentuk agak memanjang dan berdinding tebal.
Kolenkim bersifat plastis, sehingga dapat meregang secara irreversible (tidak bisa kembali ke bentuk semula).
Merupakan elemen pendukung pada tumbuhan.
Baca juga: Jaringan Penyokong: Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim