Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahapan Proses Penetrasi Sosial

Kompas.com - 28/01/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Empat tahapan proses penetrasi sosial adalah tahap orientasi, tahap pertukaran penjajakan afektif, tahap pertukaran afektif, serta tahap pertukaran stabil.

Teori penetrasi sosial adalah teori komunikasi yang membahas bagaimana perkembangan kedekatan dalam sebuah hubungan.

Ali Nurdin dalam buku Teori Komunikasi Interpersonal Disertai Contoh Fenomena Praktis (2020), menuliskan bahwa Irwin Altman dan Dalmas Taylor selaku penggagas teori ini, menganalogikan hubungan seseorang dalam komunikasi interpersonal mirip seperti lapisan bawang yang berlapis-lapis.

Makin dalam lapisannya, berarti informasi tentang kehidupan, perasaan, dan pemikiran yang diberikan seseorang makin detail dan rinci.

Pada intinya, keempat tahapan proses penetrasi sosial menjelaskan proses perkembangan hubungan seseorang dalam komunikasi interpersonal. Tahapan itu dimulai dari orientasi hingga yang paling akhir adalah pertukaran stabil.

Baca juga: Teori Penetrasi Sosial: Konsep serta Asumsinya

Wikimedia Commons/Wikispaces Ilustrasi analogi lapisan bawang dalam teori penetrasi sosial

Tahap orientasi: membuka sedikit demi sedikit

Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya yang berjudul Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), tahap orientasi merupakan tahap paling awal dari proses interaksi.

Tahap orientasi terjadi di tingkat publik, di mana hanya sedikit orang yang mengenal diri kita. Selama tahapan ini, individu hanya membuat pernyataan yang bersifat klise serta merefleksikan aspek superfisial dari seorang individu.

Pada tahap orientasi, seseorang hanya bertindak sesuai apa yang dianggap secara sosial dan berhati-hati untuk tidak melanggar harapan sosial. Misalnya tersenyum dan bertindak sopan.

Tahap pertukaran penjajakan afektif: munculnya diri

Melansir buku Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya (2019) karya Evi Novianti, tahap pertukaran penjajakan afektif adalah bentuk perluasan area publik dari diri. Tahap ini terjadi saat berbagai aspek kepribadian seseorang mulai muncul.

Teoretikus mengamati jika tahapan proses penetrasi sosial ini setara dengan hubungan yang dimiliki seseorang terhadap kenalan serta tetangga yang baik.

Selama tahapan ini berlangsung, individu mulai menggunakan beberapa kata atau istilah yang hanya dapat dimengerti orang yang terlibat dalam hubungan tersebut.

Penggunaan ekspresi wajah, perilaku menyentuh, serta spontanitas komunikasi karena rasa nyaman mulai dilakukan.

Baca juga: Teori Pelanggaran Harapan, Harapan akan Perilaku Nonverbal Orang Lain

Tahap pertukaran afektif: komitmen dan kenyamanan

Ditandai dengan persahabatan yang dekat serta pasangan yang intim. Tahap pertukaran afektif termasuk interaksi yang lebih “tanpa beban dan santai”. Artinya proses komunikasi sering kali berjalan spontan dan individu mampu membuat keputusan yang cepat.

Tahapan ini menggambarkan komitmen lebih lanjut dan munculnya perasaan nyaman di antara individu. Sering kali individu menggunakan idiom personal atau ekspresi pribadi yang intim untuk diterapkan dalam sebuah hubungan.

Tahap pertukaran stabil: kejujuran total dan keintiman

Tahap pertukaran stabil berhubungan dengan pengungkapan pemikiran, perasaan, dan perilaku secara terbuka yang mengakibatkan munculnya spontanitas serta keunikan hubungan yang tinggi.

Dalam tahapan proses penetrasi sosial ini, pasangan berada dalam tingkat keintiman yang tinggi dan sinkron. Artinya perilaku individu dalam hubungan tersebut sering kali terjadi kembali, dan terkadang pasangan mampu menilai serta menduga perilaku pasangannya dengan cukup akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com