KOMPAS.com - Asumsi dasar teori uses and gratifications ada lima. Salah satunya, yakni khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. Kelima asumsi ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch.
Teori uses and gratifications menjelaskan bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial dari khalayak aktif pengguna media.
Dalam teori ini, khalayak atau pengguna media digambarkan memiliki peranan aktif untuk memilih serta menggunakan media sesuai motif dan kebutuhannya.
Melansir dari jurnal Fenomena Penggunaan Media Sosial: Studi pada Teori Uses and Gratification (2021) karya Hans Karunia H, dkk, teori uses and gratifications menyatakan bahwa khalayak punya pilihan alternatif dalam memuaskan kebutuhannya, termasuk memilih serta menggunakan media tertentu.
Poin penting dan utama dari teori ini ialah media bisa membantu khalayak dalam menentukan media yang akan dipilih sesuai kebutuhannya.
Ketika motif media sesuai dengan kepentingan khalayak, berarti kebutuhan khalayak terpenuhi. Pada akhirnya, media tersebut dianggap efektif dan mampu memenuhi kebutuhan khalayak.
Baca juga: Teori Spiral Keheningan: Asumsi dan Penjelasannya
Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), teori uses and gratifications punya lima asumsi penting. Berikut penjelasannya:
Asumsi ini mengatakan bahwa khalayak bisa membawa tingkat aktivitas yang berbeda dalam penggunaan medianya. Begitu pula dengan usaha untuk menyelesaikan tujuannya lewat media.
Menurut McQuail beserta rekannya, ada empat cara untuk mengklasifikasikan kebutuhan serta kepuasan khalayak, yaitu:
Katz, Blumler, dan Gurevitch menyatakan bahwa kepuasan akan kebutuhan berhubungan dengan pilihan sebuah media. Pilihan ini berada di tangan khalayak, artinya pengguna media bebas menentukan dan memilih media untuk memuaskan kebutuhannya.
Misalnya, saat seseorang ingin menonton hiburan, tentunya akan memilih tayangan, seperti kartun atau film. Namun, saat ingin mendapat informasi, akan menonton tayangan berita.
Asumsi dasar teori uses and gratifications ini menjelaskan bahwa media dan khalayaknya tidak berada dalam kevakuman atau kekosongan.
Media dan khalayak merupakan bagian dari masyarakat luas, dan hubungan antara keduanya sama-sama dipengaruhi masyarakat.
Baca juga: Teori Agenda Setting dalam Komunikasi Massa
Asumsi ini menjelaskan bahwa khalayak punya kesadaran diri dalam menggunakan media. Begitu pula dengan minat serta motifnya, sehingga hal ini bisa memberi gambaran kepada peneliti mengenai penggunaan media oleh khalayak.
Selain itu, dengan kesadaran diri ini pula, peneliti bisa menjelaskan apa yang dilakukan khalayak beserta alasannya.
Asumsi dasar teori uses and gratifications ini menjelaskan bahwa hanya khalayak yang bisa memutuskan penggunaan media guna meraih tujuannya, serta menilai isi muatan media.
Misalnya, seseorang membaca koran karena koran itu hanya satu-satunya yang tersedia di tempatnya tinggal. Walau ia membacanya, bukan berarti orang tersebut merasa terpuaskan dengan isi korannya. Bahkan bisa jadi ia memutuskan untuk berhenti berlangganan, jika ada koran lain yang tersedia di tempatnya tinggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.