KOMPAS.com - Unsur penting dalam foto jurnalistik, salah satunya adalah memenuhi nilai berita. Artinya sebuah foto jurnalistik hendaknya mampu menjelaskan 5W + 1H (What, Why, Who, When, Where, dan How) kepada khalayak.
Nilai berita tidak hanya menjadi unsur penting, namun juga menjadi pembeda antara foto jurnalistik dengan jenis foto lainnya.
Menurut Muhammad Said Harahap dalam buku Peristiwa dalam Bingkai Foto Jurnalistik (2021), foto jurnalistik merupakan karya foto biasa yang memiliki nilai berita atau pesan yang layak diketahui banyak orang dan disebarluaskan melalui media massa.
Foto jurnalistik hendaknya mengandung unsur 5W + 1H, sama seperti berita tertulis, supaya khalayak mengerti peristiwa apa yang dilaporkan jurnalis.
M. Fikri. AR. dalam buku Jurnalisme Kontekstual (Rahasia Menjadi Jurnalis di Era New Media) (2016), menjelaskan bahwa pada hakikatnya, foto jurnalistik berupaya menangkap fakta, dengan pilihan fokus yang tepat pada penggalan peristiwa atau fakta yang dipandang punya nilai berita, sehingga khalayak tertarik melihatnya.
Tidak semua peristiwa yang terjadi bisa diabadikan dan disebut karya foto jurnalistik. Karena hanya peristiwa yang punya nilai berita sajalah yang layak dipotret dan dilaporkan sebagai foto jurnalistik.
Baca juga: Mengenal Foto Jurnalistik, Pelaporan Berita Lewat Foto
Mengutip jurnal Representase Visi Surat Kabar dalam Foto Jurnalistik (2013) karya Kristianus Laba, dkk, orisinalitas juga menjadi unsur penting dalam foto jurnalistik. Orisinalitas berarti foto jurnalistik harus asli dan bukan rekayasa komputer grafis.
Selain itu, photo caption juga termasuk unsur penting yang harus ada dalam foto jurnalistik. Photo caption adalah teks yang berisikan penjelasan singkat, padat, dan jelas mengenai foto jurnalistik.
Unsur faktual, informatif, relevan, dan pengambilan gambar (angle) juga termasuk unsur penting dalam foto jurnalistik.
Jika disimpulkan, ada empat unsur penting dalam foto jurnalistik, yaitu: