Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termoregulasi: Pengertian dan Mekanismenya

Kompas.com - 04/11/2021, 10:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur

 

KOMPAS.com - Saat berolahraga, tubuh kita biasanya akan terasa hangat. Suhu tubuh akan meningkat karena aktivitas yang kita lakukan lebih banyak.

Kenaikan suhu tubuh ini akan dinormalkan oleh tubuh dengan menghasilkan keringat dari dalam tubuh. Pengeluaran keringat ini dilakukan oleh tubuh untuk mengatur suhu tubuh menjadi normal. 

Secara alamiah, tubuh dapat menetralisir keadaan suhu tubuh ketika mengalami penurunan ataupun kenaikan.

Namun hal tersebut berbeda ketika kita dalam keadaan sakit, tepatnya ketika suhu tubuh meningkat (demam).

Peningkatan suhu tersebut dikarenakan reaksi tubuh ketika terjadi infeksi dalam tubuh. Peningkatan suhu tersbut menjadi tanda bahwa ada masalah dalam tubuh dan perlu mendapatkan penanganan khusus seperti pemberian obat. 

Keseimbangan suhu tubuh manusia diatur oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Hubungan antara produksi dan pengeluaran panas diatur melalui mekanisme pada sistem syaraf dan sistem peredaran darah.

Pengaturan suhu tubuh ini dikenal dengan termoregulasi.

Baca juga: Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Satuan, dan Rumusnya

Pengertian termoregulasi

Termoregulasi (thermoregulation) adalah proses penjagaan suhu internal hewan dan manusia dalam kisaran yang dapat ditoleransi.

Termoregulasi sangat penting karena sebagian besar proses kimiawi dan fisiologis sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Hewan mempertahankan kondisi lingkungan internalnya dalam keadaan relatif konstan bahkan ketika lingkungan eksternalnya berubah secara signifikan atau dikenal dengan homeostatis.

Seperti kebanyakan hewan, manusia juga menunjukkan homeostasis untuk menjaga sejumlah kondisi fisik dan kimia.

Tubuh manusia tetap mempertahankan suhu tubuh relatif konstan sekitar 37°C, pH darah dalam kisaran 0,1 dari pH 7,4.

Kemampuan tubuh menjaga keseimbangan pada hewan sangat tergantung pada umpan balik negatif (negative feedback), yaitu penyebab mengurangi atau menghambat rangsangan.

Seperti pada manusia saat berolah raga, tubuh akan menghasilkan panas yang meningkatkan suhu tubuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com