Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Termoregulasi: Pengertian dan Mekanismenya

Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur

KOMPAS.com - Saat berolahraga, tubuh kita biasanya akan terasa hangat. Suhu tubuh akan meningkat karena aktivitas yang kita lakukan lebih banyak.

Kenaikan suhu tubuh ini akan dinormalkan oleh tubuh dengan menghasilkan keringat dari dalam tubuh. Pengeluaran keringat ini dilakukan oleh tubuh untuk mengatur suhu tubuh menjadi normal. 

Secara alamiah, tubuh dapat menetralisir keadaan suhu tubuh ketika mengalami penurunan ataupun kenaikan.

Namun hal tersebut berbeda ketika kita dalam keadaan sakit, tepatnya ketika suhu tubuh meningkat (demam).

Peningkatan suhu tersebut dikarenakan reaksi tubuh ketika terjadi infeksi dalam tubuh. Peningkatan suhu tersbut menjadi tanda bahwa ada masalah dalam tubuh dan perlu mendapatkan penanganan khusus seperti pemberian obat. 

Keseimbangan suhu tubuh manusia diatur oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Hubungan antara produksi dan pengeluaran panas diatur melalui mekanisme pada sistem syaraf dan sistem peredaran darah.

Pengaturan suhu tubuh ini dikenal dengan termoregulasi.

Pengertian termoregulasi

Termoregulasi (thermoregulation) adalah proses penjagaan suhu internal hewan dan manusia dalam kisaran yang dapat ditoleransi.

Termoregulasi sangat penting karena sebagian besar proses kimiawi dan fisiologis sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Hewan mempertahankan kondisi lingkungan internalnya dalam keadaan relatif konstan bahkan ketika lingkungan eksternalnya berubah secara signifikan atau dikenal dengan homeostatis.

Seperti kebanyakan hewan, manusia juga menunjukkan homeostasis untuk menjaga sejumlah kondisi fisik dan kimia.

Tubuh manusia tetap mempertahankan suhu tubuh relatif konstan sekitar 37°C, pH darah dalam kisaran 0,1 dari pH 7,4.

Kemampuan tubuh menjaga keseimbangan pada hewan sangat tergantung pada umpan balik negatif (negative feedback), yaitu penyebab mengurangi atau menghambat rangsangan.

Seperti pada manusia saat berolah raga, tubuh akan menghasilkan panas yang meningkatkan suhu tubuh.

Sistem saraf dalam tubuh akan mendeteksi peningkatan suhu dan memicu pembentukan keringat.

Pada saat berkeringat, penguapan dari kulit akan menurunkan suhu tubuh tetap pada suhu semula. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.

Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

Mekanisme termoregulasi

Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan.

Di dalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yaitu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.

Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.

Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah.

Setiap spesies hewan memiliki kisaran suhu optimal, dan untuk mempertahankan tersebut diperlukan termoregulasi.

Dengan termoregulasi sel-sel dapat berfungsi secara efektif meskipun suhu eksternal mengalami perubahan yang ekstrem

https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/04/100000969/termoregulasi--pengertian-dan-mekanismenya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke