Oleh: Kiswanto, Guru SDN 169/V Cinta Damai, Tanjung Jabung Barat, Jambi
KOMPAS.com - Koenjtaraningrat menyebutkan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
Sedangkan desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 yaitu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat bedasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam pemerintahan NKRI.
Kemudian interaksi diartikan sebagai suatu jenis tindakan yang terjadi antara dua atau lebih obyek yang saling memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi masyarakat desa yakni kelompok manusia yang bersama-sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan secara teratur.
Baca juga: 3 Contoh Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
Berbicara tentang desa, maka akan terbayang keakraban masyarakat, warga yang ramah dan semangat gotong royong yang tinggi. Jika tetangga ada yang sedang melahirkan, tanpa menunggu instruksi akan banyak tetanga yang datang. Sekedar untuk melihat dan mengucapkan selamat hingga membantu segala persiapannya.
Interaksi masyarakat desa juga bisa terlihat dari kebanyakan warga yang saling memberikan salam ketika berjumpa atau mempersilahkan warga lain yang sedang lewat depan rumah untuk mampir.
Contoh lainnya seperti bunyi klakson motor yang bersautan saat bertemu dijalan sebagai cara untuk menyapa warga lain. Sedangkan jika hal itu tidak dilakukan justru akan dianggap tidak biasa.
Begitu juga saat mendengar kentongan, maka warga akan reflek memperhatikan dengan seksama. Tanda apa yang sesuai dengan jumlah bunyi atau dengan nada tertentu kentongan saat dipukul. Misalnya bunyi kentongan untuk memanggil warga ronda, dengan segera warga akan teringat dengan jadwal ronda dan segera mendatangio pos kamling.
Baca juga: Penjelasan Interaksi Sosial dan Lingkungan Alam
Hal-hal yang dibutuhkan agar interaksi masyarakat desa berjalan dengan harmonis, di antaranya:
Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah desa di Indonesia adalah 81.616 desa. Tentu masing-masing desa juga memiliki kekhasan adat istiadat yang menambah kekayaan budaya Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh budaya asing dan perkembangan zaman yang begitu pesat akan mempengaruhi luntur kekayaan adat istiadat masyarakat Indonesia.
Maka dari itu sepatutnya kita menjunjung tinggi adat istiadat, terus menjaga dan melestarikannya
Semangat gotong royong yang menjadi ciri khas interaksi masyarakat desa harus tetap didukung oleh warga. Dengan turut serta ikut kerja bakti membersihkan lingkungan atau gotong royong mendirikan rumah berarti sudah menunjukkan semangat gotong royong.
Baca juga: Contoh Penerapan Konsep Interaksi Antarruang
Kepeduliain juga menjadi ciri khas masyarakat desa. Akan sangat mudah menemukan kebersamaan masyarakat saat seorang warga memiliki hajat atau saat sedang tertimpa musibah. Tanpa komando mereka akan berduyun duyun membantu warga tersebut.