Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim

Kompas.com - 23/07/2021, 13:48 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah daratan dan perairan di Indonesia sangatlah luas. Indonesia dikenal memiliki letak geografis yang strategis. Jika melihat letak geografisnya, Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia, serta Samudra Hindia dan Pasifik.

Indonesia dijuluki sebagai negara maritim atau negara yang memiliki perairan besar dan luas. Menurut Ayu Andriani dalam buku Saya Indonesia, Negara Maritim Jati Diri Negaraku (2018), salah satu faktor mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim ialah karena posisi perairannya yang strategis.

Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat, yang sering dijadikan alur transportasi, baik nasional atau internasional. Jalur perairan ini menghubungkan Indonesia dan negara sekitarnya dengan negara di benua lain, seperti Benua Amerika dan Eropa.

Oleh karena letak geografis Indonesia sebagai negara maritim tergolong strategis, hal ini jelas membawa pengaruh bagi Indonesia di berbagai aspek kehidupan.

Baca juga: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Berikut penjelasan mengenai pengaruh kondisi geografis indonesia sebagai negara maritim bagi kehidupan ekonomi, yaitu: 

  • Menambah peluang pekerjaan masyarakat Indonesia

Sebagai negara maritim, perairan Indonesia memiliki sumber daya laut yang sangat melimpah. Diperlukan pihak yang ahli dalam mengelola sumber daya ini.

Maka dari itu, pengaruh geografis Indonesia sebagai negara maritim dapat menambah peluang pekerjaan masyarakat Indonesia, misalnya menjadi nelayan, pekerja sektor wisata, pelayaran, dan lain sebagainya.

  • Jalur perdagangan dunia

Seperti yang telah disebutkan di atas, Indonesia sebagai negara maritim memiliki letak geografis yang strategis. Perairan Indonesia sering dijadikan jalur perdagangan dunia, dari satu negara ke negara lainnya.

  • Menambah keberagaman budaya masyarakat

Strategisnya perairan Indonesia tentu membuat perairan ini banyak dilalui kapal pedagang internasional yang tidak sekadar lewat, tetapi juga singgah.

Hal ini tanpa disadari dapat menambah keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia. Karena adanya percampuran budaya asli dengan pendatang.

  • Pembuatan dan pembangunan sarana transportasi yang memadai

Sebagai negara maritim, yang mana perairannya sering dilalui pedagang internasional, tentunya Pemerintah Indonesia akan berupaya untuk membuat dan membangun sarana trasportasi perairan yang memadai. Contohnya fasilitas pelabuhan, transportasi laut, dan lain sebagainya.

Baca juga: Indonesia sebagai Negara Maritim, Apa Maksudnya?

Dampak positif dan negatif

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim tidak hanya membawa empat pengaruh di atas. Namun, turut membawa beberapa dampak positif dan negatif, yakni:

  • Dampak positif

Dampak positif dari kondisi geografis Indonesia adalah:

  1. Meningkatkan pendapatan Indonesia
    Mengutip dari buku Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas Maritim (2018) karya Humphrey Wangke, letak geografis Indonesia sebagai negara maritim dapat meningkatkan pendapatan Indonesia lewat kegiatan ekspor, pariwisata, dan lain sebagainya.
  2. Pembangunan sarana transportasi
    Oleh karena letak geografisnya yang strategis, Indonesia tentu akan banyak dikunjungi wisatawan dan pedagang asing. Hal ini akan membuat pemerintah membangun berbagai sarana transportasi yang tentu saja juga mempermudah dan membawa keuntungan bagi masyarakat Indonesia.
  3. Keberagaman budaya semakin bertambah
    Budaya Indonesia akan semakin beragam karena adanya percampuran budaya asli Indonesia dengan pendatang. Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa mengenalkan budaya Indonesia dan menambah pengetahuan mengenai budaya luar Indonesia.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Maritim Indonesia

  • Dampak negatif

Sedangkan dampak negatif dari kondisi geografis Indonesia, yaitu:

  1. Pembangunan kurang merata
    Letak geografis Indonesia sebagai negara maritim juga dapat membawa dampak negatif, yakni pembangunan sarana prasarana yang kurang merata. Artinya pembangunan hanya dipusatkan di daerah atau wilayah tertentu saja.
  2. Hilangnya kebudayaan asli
    Budaya asli Indonesia dapat perlahan luntur karena kentalnya pengaruh budaya asing terhadap masyarakat. Sehingga dikhawatirkan budaya asing tersebut lebih sering diterapkan, dan akhirnya budaya asli Indonesia hilang.
  3. Kapal asing dapat masuk dan mencuri sumber daya laut
    Perairan laut Indonesia sangatlah luas dan sangat kaya akan keberagaman sumber daya lautnya. Hal ini membuat negara lain masuk dan mencuri sumber daya laut perairan Indonesia untuk dijual kembali. Tentunya ini sangat merugikan masyarakat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com