Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parang Salawaku dan Tombak, Senjata Tradisional Maluku

Kompas.com - 20/05/2021, 16:54 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comParang Salawaku dan tombak termasuk dalam jenis senjata tradisional khas Maluku. Kedua senjata ini sudah melekat erat dalam kehidupan masyarakat Maluku, baik dari segi pemenuhan kebutuhan sehari-hari ataupun yang berkaitan dengan budaya.

Parang Salawaku

Dilansir dari situs Dinas Pariwisata Maluku, parang salawaku terdiri atas dua bagian, yakni parang (pisau panjang) serta salawaku (perisai). Bagi masyarakat Maluku, parang dan salawaku menjadi simbol kemerdekaan rakyat.

Parang ini berukuran panjang 90 hingga 100 sentimeter dan terbuat dari bahan besi khusus. Untuk bagian kepalanya terbuat dari kayu besi atau kayu gapusa.

Untuk salawaku atau perisainya terbuat dari kayu keras yang kemudian dihasi dengan berbagai motif khas Maluku untuk melambangkan keberanian.

Baca juga: Senjata Tradisional NTB

Parang salawaku digunakan untuk berperang dan berburu hewan. Senjata tersebut juga lumrah dipakai dalam pertunjukan Tari Cakalele.

Para penari pria akan menari sambil membawa parang di tangan kanan, sebagai simbol harga diri rakyat Maluku yang harus dipertahankan. Sedangkan tangan kirinya menggenggam salawaku.

Tombak

Maluku memiliki tombak sebagai salah satu senjata tradisionalnya. Namun, penggunaan tombak di Maluku agak sedikit berbeda, karena dipakai untuk menangkap ikan di laut. Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tombak khas Maluku ini disebut kalawai.

Sekilas, tombak ini tidak berbeda dengan jenis lainnya. Hanya saja perbedaannya terletak pada ukuran kalawai yang jauh lebih panjang dibanding tombak pada umumnya. Pegangan kalawai terbuat dari bulu atau kayu yang kemudian pada ujungnya diberi besi tajam.

Besi tersebut jumlahnya tiga dan kemudian diikat melingkari pegangan tombak tersebut. Sebelum digunakan, besi itu harus diasah setajam mungkin. Cara penggunaan kalawai ialah dengan menikam ikan atau hewan laut lainnya.

Baca juga: Keunikan Pisau Belati, Senjata Tradisional Papua

Selain kalawai, masyarakat Maluku juga memiliki senjata tombak bernama uwala. Jenis tombak ini terbuat dari bambu dan bagian ujungnya diberi panah bercabang satu atau tiga.

Uwala memiliki ukuran panjang sekitar 60 hingga 120 sentimeter. Senjata ini juga digunakan untuk menangkap ikan dan bisa digunakan perempuan ataupun pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com