Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Lagu Genjer-Genjer Dilarang?

Kompas.com - 06/02/2021, 15:29 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Musik atau lagu menjadi salah satu ungkapan ekspresi seni manusia, melukiskan jejak tersendiri bagi kebudayaan manusia.

Begitupula dengan lagu Genjer-Genjer yang diciptakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi masyarakat Banyuwangi masa penjajahan Jepang.

Seiring perkembangannya, lagu Genjer-Genjer yang semula merupakan lagu untuk mengisyaratkan penderitaan rakyat Indonesia mulai bergeser maknanya.

Bahkan lagu Genjer-Genjer dilarang dinyanyikan pada masa Orde Baru, mungkin hingga sekarang.

Sejarah lagu Genjer-Genjer

Jepang yang berhasil merebut kekuasaan Belanda kemudian membuat kebijakan-kebiajkan pemerintah yang ternyata lebih kejam.

Baca juga: Peristiwa G30S: Siapakah Sosok Letnan Untung?

Hal tersebut mengakibatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin tidak mampu, bahkan berada di garis kemiskinan.

Menurut Utan Parlindungan dalam buku Musik dan Politik: Genjer-Genjer, Kuasa dan Kontestasi Makna (2007), masyarakat Banyuwangi yang saat itu terkenal dengan daerah yang kaya, juga terkena imbasnya.

Hasilnya, warga Banyuwangi terpaksa mengolah daun genjer yang ada di sekitaran sungai sebagai bahan makan.

Melihat kesengsaraan yang dialami masyarakat Banyuwangi, Muhammad Arief (seorang musisi terkenal Banyuwangi) merangkum peristiwa tersebut ke dalam lagu berjudul Genjer-Genjer.

Erat dengan PKI

Selepas Tragedi Gerakan 30 September (G30S) yang menyeret Partai Komunis Indonesia (PKI), lagu Genjer-Genjer juga turut dicekal.

Lagu Genjer-Genjer dianggap sebagai lagu PKI karena si pecipta lagu bergabung ke dalam politik PKI.

Baca juga: Letjen MT Haryono, Calon Dokter Korban Peristiwa G30S

Dalam jurnal Genjer-Genjer dan Stigmanisasi Komunis (2003) oleh Paring Waluyo Utomo, kondisi sosial dan politik Indonesia pada 1960-1965 mengalami pergolakan.

Berawal dari keinginan Muhammad Arief (penipta lagu Genjer-Genjer) untuk bergabung dengan Lekra.

Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) adalah lembaga kebudayaan yang berafiliasi dengan PKI. Lagu Genjer-Genjer kemudian diussung sebagai salagh satu bukti karyanya yang berkonspe pada "seni untuk rakyat" ke publik dan kalangan politik.

Sejak saat itu, lagu Genjer-Genjer mendapat tempat di hati banyak orang dan kalangan politik. Ketika lagu Genjer-Genjer disuguhkan kepada para petinggi PKI yang sedang singgah di Banyuwangi, mereka tertarik oleh lagu tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com