KOMPAS.com - DNA memiliki kemampuan untuk mereplikasi dirinya sendiri sehingga dapat menurunkan informasi genetik secara turun temurun.
DNA juga berfungsi untuk mensintesis protein dari asam amino karena dapat melakukan transkripsi dan juga menerjemahkannya.Modern ini, DNA juga berfungsi sebagai mutasi dan evolusi karena informasi dalamnya dapat direkayasa.
DNA memiliki bentuk rantai ganda atau double heliks yang sangat panjang sehingga tidak bisa langsung dimasukkan kedalam sel makhluk hidup. Bayangkan kamu memiliki tali berukuran 1 meter, kamu ingin memasukkannya kedalam tas yang beukuran kecil.
Kamu tentu takkan mengganti tas dengan ukuran 1 meter, melainkan melipat atau menggulung tali tersebut agar muat didalam tas kecil, begitulah yang terjadi pada DNA.
Baca juga: DNA: Pengertian, Struktur, dan Susunan nya
Rantai DNA yang panjang dilipat dan digulung membentuk kromosom sehingga dapat masuk kedalam inti sel yang kecil. Berdasakan bentuknya, DNA dibedakan menjadi tiga, yaitu DNA-A, DNA-B, dan dan DNA-A.
Watson-Crick pertama kali mengenalkan bentuk dari B-DNA sebagai double heliks atau rantai untai ganda.
B-DNA adalah DNA yang selama ini kita kenal dan paling melimpah dalam tubuh makhluk hidup. Dilansir dari Biology LibreTexts, pada pH netral dan konsentrasi garam fisiologis DNA secara alamiah membentuk bentuk umumnya berupa DNA-B.
Satu putaran B-DNA memiliki 10 pasang basa, diameter 20 angstrom, tinggi 34 angstrom, dengan inti pusat yang kokoh. B-DNA memiliki cincin gula deoksiribosa berupa endokonformasi C2.
Baca juga: Ada Asam Amino di DNA Atmosfer Planet Venus, Benarkah Bukti Kehidupan?