Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Pertumbuhan: Definisi dan Teori

Kompas.com - 26/10/2020, 19:51 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam sebuah kawasan yang luas, tentu terdapat sebuah wilayah yang menjadi pusat pembangunan. Keberadaan wilayah tersebut dapat memengaruhi pembangunan wilayah lain yang ada disekitarnya.

Wilayah tersebut dikenal sebagai pusat pertumbuhan. Dilansir dari buku Pengembangan Wilayah: Teori dan Aplikasi (2016) karya Ali Kabul Mahi, dijelaskan bahwa pusat pertumbuhan memiliki dua definisi, yaitu:

  • Fungsional

Secara fungsional, pusat pertumbuhan merupakan suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu mendorong kehidupan ekonomi, baik ke dalam maupun ke luar.

  • Geografis

Secara geografis, pusat pertumbuhan merupakan suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan. Sehingga lokasi tersebut menjadi pusat daya tarik yang menyebabkan berbagai kalangan tertarik untuk membuka usaha. 

Baca juga: Hubungan Teori Interaksi dengan Perencanaan Pembangunan Wilayah

Selain itu, masyarakat akan banyak yang datang untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di daerah tersebut.

Contoh wilayah pusat pertumbuhan adalah Jakarta. Jakarta merupakan pusat pertumbuhan nasional sehingga secara tidak langsung memengaruhi wilayah-wilayah di sekitarnya seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Teori pusat pertumbuhan

Ada dua teori yang menjelaskan tentang pusat pertumbuhan, sebagai berikut: 

  • Teori tempat sentral

Teori ini dikembangkan oleh Christaller dan disempurnakan oleh August Losch. Teori ini menjelaskan bagaimana pola-pola lahan dari industri yang berbeda-beda terpadu membentuk sebuah sistem regional kota-kota.

Dilansir dari artikel jurnal Model Gravitasi sebagai Alat Pengukur Hinterland dari Central Palace (2000) karya Prasetyo Soepono, model tempat sentral merupakan model dengan perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada pasar.

Maksudnya adalah perusahaan-perusahaan yang mendasarkan keputusan lokasinya semata-mata pada akses konsumen.

Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak memilih lokasi dekat pasar. Sebab semua bahan terdapat di semua lokasi. Dari teori inilah muncul istilah tempat sentral.

Menurut teori ini, sebuah pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada lokasi yang sentral. Lokasi sentral maksudnya adalah suatu wilayah yang memungkinkan partisipasi penduduk dalam jumlah yang maksimum.

Baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia

  • Teori kutub pertumbuhan

Teori ini dikembangkan oleh Perroux. Teori kutub pertumbuhan disebut juga sebagai teori pusat-pusat pertumbuhan. Proses pembangunan merupakan fokus utama dari teori ini.

Menurut teori ini, proses pembangunan bukanlah proses yang terjadi secara serentak. Melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.

Tempat yang menjadi pusat pembangunan disebut sebagai kutub pertumbuhan. Melalui tempat ini, proses pembangunan akan menyebar ke tempat-tempat lain di sekitarnya.

Bisa diartikan bahwa kutub pertumbuhan dapat memberikan dampak bagi tempat-tempat disekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com