KOMPAS.com – Manusia merupakan makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, manusia selalu mengalami perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berupaya memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya.
Untuk meningkatkan status sosial, salah satu cara yang dilakukan manusia adalah dengan melakukan mobilitas sosial.
Secara singkat, definisi mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan status sosial yang satu menuju status sosial yang lain.
Lebih jelas, dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2014) karya Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, mobilitas sosial merupakan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Baca juga: Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial tidak bisa dipisahkan dari status yang dimiliki oleh seseorang. Status sosial biasanya berhubungan dengan jabatan, keturunan, dan pendidikan.
Proses mobilitas sosial akan berdampak pada perubahan struktur sosial dan hubungan antar individu.
Mobilitas sosial tidak hanya mencakup perpindahan dari status rendah ke status tinggi (kenaikan status sosial). Tetapi mobilitas sosial juga mencakup perpindahan dari status tinggi ke status rendah (penurunan status sosial).
Dalam buku Kajian-Kajian Ilmu Sosiologi (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa ada tiga bentuk mobilitas sosial, sebagai berikut:
Merupakan perpindahan status sosial yang sifatnya tidak sederajat. Mobilitas vertikal dibagi menjadi dua, yaitu social climbing dan social sinking.
Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya
Merupakan perpindahan status sosial dari satu posisi ke posisi lain yang sifatnya sederajat. Mobilitas horizontal tidak menimbulkan perubahan status seseorang dalam masyarakat.
Merupakan perpindahan seseorang atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain. Ada jua jenis mobilitas lateral, yaitu permanen dan tidak permanen.
Mobilitas lateral permanen merujuk pada perpindahan seseorang atau kelompok ke wilayah lain yang sifatnya menetap. Contohnya adalah transmigrasi.
Sementara mobilitas lateral tidak permanen merujuk pada perpindahan seseorang atau kelompok ke wilayah lain yang sifatnya tidak menetap. Contohnya adalah mudik saat hari raya.
Baca juga: Kedudukan Sosiologi di Antara Ilmu-ilmu Lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.