Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Bau Mulut?

Kompas.com - 02/05/2020, 14:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ada kutukan yang telah menjangkiti umat manusia sejak zaman kuno. Kutukan mengerikan ini dikenal sebagai bau mulut. Tahukah kamu penyebab bau mulut dan mengapa bau mulut menjadi persoalan universal?

Halitosis

Mengutip Kids Health, bau nafas tidak sedap atau bau mulut dalam istilah medis disebut sebagai halitosis.

Seperti diketahui, bau tidak sedap seperti sampah, selokan, daging busuk, tinja dan laimnya, berasal dari aktivitas mikroorganisme terutama bakteri. Yang mengerikan, bakteri serupa penyebab bau tidak sedap itu hidup di lingkungan yang sangat lembab di mulut kamu.

Jangan khawatir, adanya bakteri dalam tubuh manusia adalah normal karena bakteri berperan sangat penting untuk pencernaan dan pencegahan penyakit.

Baca juga: Reaksi Otak Bila Kamu Benci Seseorang

Seperti makhluk hidup lain, bakteri perlu makan. Bakteri di mulut memakan lendir, sisa makanan dan sel-sel jaringan mati.

Untuk menyerap nutrisi melalui membran sel, bakteri akan memecah bahan organik menjadi molekul yang jauh lebih kecil. Misal, bakteri memecah protein menjadi komponennya, asam amino, dan memecahnya lagi menjadi berbagai senyawa.

Dari reaksi ini, akan muncul produk sampingan berbau busuk, seperti hidrogen sulfida dan kadaverin, yang akan melayang di udara.

Kepekaan manusia terhadap bau-bau ini, membuat kita menafsirkannya sebagai bau tidak sedap. Mungkin, mekanisme evolusi telah memeringatkan manusia tentang keterkaitan antara makanan busuk dan penyakit.

Baca juga: Reaksi Tubuh akibat Makan Pedas

Cara mencegah bau mulut

Bau adalah salah satu indera manusia yang paling intim dan paling utama. Tidak heran, orang Amerika Serikat menghabiskan sekitar satu miliar dolar setahun untuk membeli berbagai produk yang mengatasi bau mulut.

Untungnya, bau mulut mudah diatasi. Produk sampingan berbau paling tidak sedap berasal dari bakteri gram negatif, yang hidup di antara gusi dan gigi serta di belakang lidah.

Kamu bisa menghilangkan bakteri penyebab bau mulut beserta sumber makanannya dengan cara:

  • menyikat dan membersihkan gigi minimal dua kali sehari
  • membersihkan dengan benang gigi sehari sekali
  • menggunakan obat kumur antibakteri sebelum tidur
  • membersihkan bagian belakang lidah dengan scraper plastik
  • makan sarapan sehat

Baca juga: Mengapa Orang Butuh Tidur?

Pada beberapa kasus, langkah-langkah mudah itu mungkin tidak cukup untuk menghilangkan bau mulut. Karena masalah gigi, kondisi hidung, penyakit seperti penyakit hati dan diabetes, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan.

Apapun penyebabnya, bau tidak sedap hampir selalu berasal dari mulut, bukan dari perut atau bagian tubuh yang lain.

Terkadang orang tidak sadar bau mulutnya tidak sedap. Kamu bisa menawarkan permen mint kepada teman tanpa langsung mengatakan nafasnya bau. Bila terpaksa jujur, jelaskan bahwa kamu memahami ada makanan penyebab bau mulut karena pernah mengalami.

Dengan meyakinkan bahwa bau mulut adalah persoalan universal, teman mu akan merasa lebih nyaman dan tidak malu.

Baca juga: Doyan Asin atau Manis? Ini Rahasia di Balik Selera Lidah

Salah satu tantangan terbesar sebenarnya adalah menentukan seberapa parah bau nafas kita hingga mengganggu lawan bicara. Karena sudah terbiasa dengan bau mulut sendiri, sehingga sulit menentukan tingkat keparahan bau mulut kita.

Cara menilai bau nafas dengan menutup mulut dengan tangan, menjilat atau mencium pergelangan tangan sendiri mungkin tidak berhasil. Sebuah studi mengungkapkan, menilai bau mulut dengan cara semacam itu cenderung subyektif.

Ada sebuah cara sederhana untuk mengetahui bagaimana bau mulut kamu, bertanyalah pada orang lain yang akan memberi jawaban jujur dan tidak akan menertawakanmu.

Meski wajar orang memiliki bau mulut, tetapi jika merasa sangat parah, kamu harus ke dokter gigi, minimal dua kali dalam setahun untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com