KOMPAS.com - Pada 1908, pemuda-pemudi nusantara mulai bangkit ditandai munculnya organisasi Boedi Oetomo.
Para pemuda menyadari perjuangan bersifat lokal adalah sia-sia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan, cita-cita kemerdekaan dapat diraih.
Berdirinya Boedi Oetomo mendorong kemunculan organisasi pemuda lain pada masa sebelum kebangkitan nasional.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, nama-nama organisasi pemuda adalah sebagai berikut:
Trikoro Dharmo didirikan oleh R Satiman Wiryosanjoyo dkk di Gedung STOVIA Jakarta pada 1915. Trikoro Dharmo adalah cikal bakal Jong Java.
Trikoro Dharmo memiliki tiga visi mulia, yaitu:
Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo
Visi tersebut dikembangkan dalam tiga tujuan Trikoro Dharmo, yaitu:
Dalam kongres pertamanya di Solo pada 12 Juni 1918, Trikoro Dharmo mengubah nama menjadi Jong Java.
Kongres ini juga menetapkan perubahan haluan organisasi dari semua organisasi nonpolitik menjadi organisasi politik.
Pada Kongres 1926, Jong Java menyatakan dalam anggaran dasarnya hendak menghidupkan rasa persatuan seluruh bangsa Indonesia. Serta kerja sama dengan semua organisasi pemuda dalam rangka membengtuk keIndonesiaan.
Dengan demikian, organisasi ini menghapus sifat Jawa-sentris serta mulai terbuka bekerja sama dengan pemuda-pemuda bukan Jawa.
Organisasi kepemudaan Persatuan Pemuda-Pelajar Sumatera atau Jong Sumateranen Bond didirikan pada 1917 di Jakarta.
Pada Kongres ketiga, Jong Sumateranen Bond melontarkan pemikiran Moh. Yamin yaitu anjuran agar penduduk nusantara menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa persatuan.
Jong Sumateranen Bond melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Moh. Hatta, Moh. Yamin dan Bahder Johan.
Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya
Jong Ambon berdiri pada 1918. Kemudian antara 1918-1919 berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Salah satu tokoh yang lahir dari persatuan pemuda Minahasa adalah Sam Ratulangi.
Organisasi Pemuda lainnya yang bergerak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka adalah Sekar Rukun (1919), Jong Betawi (1927) dan Jong Bataks Bond (1925).
Semua organisasi tersebut kemudian mendorong lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928.
Organisasi kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan kedaerahan adalah Perhimpunan Indonesia.
Perhimpunan Indonesia paling gencar mengumandangkan persatuan bangsa Indonesia di Belanda. Beranggotakan para pemuda dari berbagai suku dan pulau di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.