Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinosaurus Berdarah Panas Pertama Muncul 180 Juta Tahun Lalu

Kompas.com - 24/05/2024, 09:44 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh--sifat yang dimiliki semua mamalia dan burung saat ini, muncul pertama kali dan berevolusi di antara beberapa dinosaurus pada awal periode Jurassic sekitar 180 juta tahun lalu.

Pada awal abad ke-20, dinosaurus dianggap hewan berdarah dingin seperti halnya reptil modern yang mengandalkan panas Matahari untuk mengatur suhu tubuhnya.

Baca juga: Benarkah Kura-kura Termasuk Dinosaurus?

Nah, dalam studi baru ini, peneliti menunjukkan ternyata ada beberapa jenis dinosaurus yang kemungkinan mampu menghasilkan panas tubuh mereka sendiri.

Seperti dikutip dari Phys, Kamis (16/5/2024) kesimpulan itu didapat setelah peneliti mengamati penyebaran dinosaurus di berbagai iklim di Bumi sepanjang Era Mesozoikum, 1000 fosil, model iklim, geografi periode Era Mesozoikum serta pohon evolusi dinosaurus.

Tim peneliti menemukan bahwa dua dari tiga kelompok utama dinosaurus, theropoda (seperti T. rex dan Velociraptor) dan ornithischia (termasuk pemakan tumbuhan Stegosaurus dan Triceratops) berpindah ke iklim yang lebih dingin selama Jurassic Awal.

Hal tersebut menurut peneliti menunjukkan bahwa mereka mungkin telah mengembangkan endotermi atau kemampuan untuk menghasilakn panas secara internal.

Sebaliknya, sauropoda, kelompok utama lainnya yang mencakup Brontosaurus dan Diplodocus, tinggal di wilayah yang lebih hangat di planet ini.

"Analisis kami menunjukkan bahwa preferensi iklim yang berbeda muncul di antara kelompok dinosaurus utama sekitar waktu peristiwa Jenkyns 183 juta tahun yang lalu, ketika aktivitas gunung berapi yang intens menyebabkan pemanasan global dan kepunahan kelompok tumbuhan," kata Alfio Alessandro Chiarenza, penulis utama studi dari University College London Earth Sciences.

Peristiwa Jenkyns terjadi setelah lava dan gas vulkanik meletus dari celah panjang di permukaan bumi, menutupi sebagian besar wilayah di planet ini.

Baca juga: Bagaimana Dinosaurus Bisa Mendominasi Bumi?

Pengembangan kemampuan endotermi yang mungkin terjadi karena krisis lingkungan itu kemudian memungkinkan therapoda dan ornithischia berkembang di lingkungan yang lebih dingin.

Selain itu juga memungkinkan dinosaurus jenis tersebut menjadi sangat aktif dan mempertahankan aktivitas dalam jangka waktu yang lama untuk bertahan hidup, tumbuh lebih cepat serta menghasilkan lebih banyak keturunan.

Sara Varela, dari Universidade de Vigo, Spanyol menambahkan pula pengaturan suhu unik burung mungkin juga berasal dari zaman Jurassic Awal ini. Pasalnya burung termasuk dalam kelompok Theropoda.

Sementara itu, Sauropoda tampaknya tumbuh subur di lingkungan kering seperti sabana, mendukung pemikiran bahwa mereka memang hidup di iklim yang hangat dan tidak belajar melakukan termoregulasi seperti yang dilakukan oleh beberapa dinosaurus lainnya.

Penelitian ini pun menunjukkan adanya hubungan erat antara iklim dan bagaimana dinosaurus berevolusi, sifat biologis dari nenek moyang dinosaurus, dan berbagai cara dinosaurus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang kompleks dalam jangka panjang.

Studi dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Baca juga: Berapa Lama Dinosaurus Bisa Hidup?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com