Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Sebarkan Lebih Banyak Virus ke Hewan, Bukan Sebaliknya

Kompas.com - 02/04/2024, 09:20 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hewan seperti tikus sering dianggap sebagai pembawa penyakit.

Namun jika menyangkut penyebaran penyakit, ternyata hewan lain punya lebih banyak alasan untuk takut pada manusia.

Baca juga: Virus Sebenarnya Hidup atau Tidak?

Kenapa begitu?

Mengutip New Scientist, Selasa (26/3/2024) analisis genom virus menemukan manusia justru menyebarkan lebih banyak virus ke hewan lain.

Dalam analisis itu, peneliti mengungkapkan dari 64 persen kasus manusialah yanag menginfeksi hewan lain dan bukan sebaliknya.

“Kita menularkan lebih banyak virus ke hewan daripada mereka menularkan ke kita," kata Cedric Tan dari University College London.

Misalnya, setelah virus SARS-CoV-2 berpindah dari kelelawar ke manusia, manusia kemudian menularkannya ke banyak spesies lain.

Tan dan rekan-rekannya telah menggunakan database global dari rangkaian virus untuk mempelajari bagaimana mereka berpindah antar spesies.

Terdapat hampir 12 juta sekuens dalam database, namun banyak yang tidak lengkap atau kekurangan data mengenai kapan sekuens tersebut dikumpulkan dan dari spesies inang apa.

Jadi para peneliti mempersempit 12 juta menjadi sekitar 60.000 rangkaian berkualitas tinggi dengan data lengkap yang menyertainya. Mereka kemudian membuat “pohon keluarga” untuk virus terkait.

Secara keseluruhan, peneliti mengidentifikasi hampir 13.000 garis keturunan virus dan 3.000 lompatan antar spesies.

Dari 599 lompatan yang melibatkan manusia, sebagian besar terjadi dari manusia ke hewan lain, bukan sebaliknya.

Baca juga: WHO Terima Laporan Penyebab Wabah Pneumonia di China, Bukan Virus Baru

Tim tidak mengharapkan hasil ini, namun jika dipikir-pikir hal tersebut masuk akal.

"Ukuran populasi kita sangat besar dan distribusi global manusia pada dasarnya ada di mana-mana," terang Tan.

Dengan kata lain, virus yang menyebar di antara manusia akan memiliki banyak peluang untuk berpindah ke banyak spesies lain di seluruh dunia, sedangkan virus yang menyebar di spesies non-manusia yang terbatas pada satu wilayah akan memiliki peluang yang jauh lebih kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com