Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manusia Sebarkan Lebih Banyak Virus ke Hewan, Bukan Sebaliknya

KOMPAS.com - Hewan seperti tikus sering dianggap sebagai pembawa penyakit.

Namun jika menyangkut penyebaran penyakit, ternyata hewan lain punya lebih banyak alasan untuk takut pada manusia.

Kenapa begitu?

Mengutip New Scientist, Selasa (26/3/2024) analisis genom virus menemukan manusia justru menyebarkan lebih banyak virus ke hewan lain.

Dalam analisis itu, peneliti mengungkapkan dari 64 persen kasus manusialah yanag menginfeksi hewan lain dan bukan sebaliknya.

“Kita menularkan lebih banyak virus ke hewan daripada mereka menularkan ke kita," kata Cedric Tan dari University College London.

Misalnya, setelah virus SARS-CoV-2 berpindah dari kelelawar ke manusia, manusia kemudian menularkannya ke banyak spesies lain.

Tan dan rekan-rekannya telah menggunakan database global dari rangkaian virus untuk mempelajari bagaimana mereka berpindah antar spesies.

Terdapat hampir 12 juta sekuens dalam database, namun banyak yang tidak lengkap atau kekurangan data mengenai kapan sekuens tersebut dikumpulkan dan dari spesies inang apa.

Jadi para peneliti mempersempit 12 juta menjadi sekitar 60.000 rangkaian berkualitas tinggi dengan data lengkap yang menyertainya. Mereka kemudian membuat “pohon keluarga” untuk virus terkait.

Secara keseluruhan, peneliti mengidentifikasi hampir 13.000 garis keturunan virus dan 3.000 lompatan antar spesies.

Dari 599 lompatan yang melibatkan manusia, sebagian besar terjadi dari manusia ke hewan lain, bukan sebaliknya.

Tim tidak mengharapkan hasil ini, namun jika dipikir-pikir hal tersebut masuk akal.

"Ukuran populasi kita sangat besar dan distribusi global manusia pada dasarnya ada di mana-mana," terang Tan.

Dengan kata lain, virus yang menyebar di antara manusia akan memiliki banyak peluang untuk berpindah ke banyak spesies lain di seluruh dunia, sedangkan virus yang menyebar di spesies non-manusia yang terbatas pada satu wilayah akan memiliki peluang yang jauh lebih kecil.

Penelitian tersebut juga menemukan virus SARS-CoV-2, MERS-CoV, dan flu menjadi virus yang paling sering ditularkan ke hewan lain melalui manusia.

Itu sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 telah menyebar dari manusia ke hewan peliharaan, hewan di kebun binatang, hewan ternak seperti cerpelai, dan hewan liar seperti rusa berekor putih.

Penyebaran virus dari manusia ke spesies lain merupakan ancaman bagi banyak hewan yang terancam punah.

Contohnya saja, beberapa simpanse liar mati di Uganda akibat wabah metapneumovirus manusia dan respirovirus manusia.

Studi ini dipublikasikan di Nature Ecology & Evolution.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/04/02/092004123/manusia-sebarkan-lebih-banyak-virus-ke-hewan-bukan-sebaliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke