Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kloset Harus Ditutup Setelah Digunakan? Ini Penjelasan Peneliti

Kompas.com - 09/02/2024, 19:12 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian sebelumnya menemukan bahwa menutup tutup toilet dapat mengurangi penyebaran bakteri, namun belum jelas apakah hal yang sama juga berlaku bagi patogen virus, yang cenderung jauh lebih kecil dibandingkan bakteri.

Peneliti kini telah menganalisis penyebaran partikel virus yang disebabkan oleh penyiraman dengan tutup toilet terbuka dan tertutup untuk menentukan apakah ada perbedaan di antara keduanya.

Penelitian tentang kebersihan toilet

Dalam penelitian ini, para ahli menggunakan virus yang tidak berbahaya bagi manusia sebagai proksi untuk virus yang lebih berbahaya, dan menyemai toilet dengan dosis virus yang bervariasi, menyiram, dan kemudian mengumpulkan sampel dari air toilet, permukaan toilet, lantai, dan dinding.

Dalam analisis terpisah mengenai efektivitas pembersihan toilet dengan disinfektan, sampel dikumpulkan dari sikat toilet dan wadahnya.

Dalam percobaan yang menggunakan toilet rumah tangga, para peneliti tidak menemukan perbedaan statistik dalam jumlah virus yang dikumpulkan dari permukaan toilet atau lantai di dekatnya, baik toilet disiram dengan penutup toilet menghadap ke atas atau ke bawah.

Baca juga: Apa yang Dipakai Orang Sebelum Tisu Toilet Ditemukan?

Kontaminasi virus pada dinding di sekelilingnya sangat kecil pada kedua kasus tersebut, sedangkan dudukan toilet merupakan permukaan yang paling terkontaminasi. Peneliti mengatakan, pola kontaminasi serupa terjadi juga di toilet umum.

Menariknya, menutup tutup toilet dapat mengubah arah semburan aerosol. Pada pembilasan dengan tutup tertutup, permukaan lantai di depan dan di sebelah kiri toilet lebih terkontaminasi dan permukaan lantai di sebelah kanan toilet kurang terkontaminasi, dibandingkan dengan pembilasan dengan tutup terbuka.

Mengapa partikel virus bisa lolos dari tutup toilet?

Menurut Ferric Fang, MD, peneliti dan profesor di UW Medicine di Seattle, partikel bakteri tidak lolos dari tutup toilet karena ukurannya jauh lebih besar daripada virus dan cenderung berhubungan dengan tetesan yang lebih besar, yang tidak bertahan lama di udara atau menyebar jauh. Jadi, pada dasarnya, virus lebih mudah menjadi aerosol dibandingkan bakteri.

Para ilmuwan juga meneliti dampak pembersihan toilet, baik dengan atau tanpa disinfektan. Membersihkan hanya dengan sikat akan meninggalkan kontaminasi besar, namun membersihkan toilet dengan disinfektan dan sikat secara signifikan mengurangi jumlah virus yang ditemukan di toilet.

Baca juga: Seperti Apa Toilet Siram yang Dipakai Kaisar China Ribuan Tahun Lalu?

Menambahkan disinfektan ke dalam toilet sebelum menyiram merupakan cara yang efektif untuk mengurangi kontaminasi dari pembilasan.

Menurut temuan tersebut, disinfektan dan sikat mengurangi kontaminasi virus di toilet sebesar lebih dari 99,99 persen dan di sikat sebesar 97,64 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com