Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri Penyebab Manusia Sakit Bertahan Hidup di Mars, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 06/02/2024, 15:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjelajah antarplanet di masa depan harus berhati-hati. Kenapa?

Bakteri yang dibawa ke Mars melalui tubuh manusia tidak hanya mampu bertahan dalam kondisi keras permukaan Mars tetapi juga berpotensi berkembang biak.

Baca juga: Kenapa Pilih Bikin Koloni di Mars daripada di Bulan?

Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan eksperimen baru-baru ini.

Mereka mengekspos empat mikroba penyakit pada manusia ke lingkungan simulasi mirip Mars; dengan kekurangan air, tekanan atmosfer rendah, radiasi ultraviolet yang mematikan.

Hasil eksperimen menunjukkan bakteri tersebut tetap hidup selama berbagai periode waktu dan dalam beberapa kasus bahkan tumbuh di pasir tiruan Mars.

Bakteri yang berkembang biak di Mars

Mengutip Science News, Senin (5/2/2024) temuan tersebut pun dapat berimplikasi pada kesehatan para astronot dan upaya untuk mencegah kontaminasi planet lain.

Sebelumnya peneliti ingin memahami kemampuan bertahan hidup mikroba di Mars dengan bantuan organisme ekstremofil atau organisme yang hidup di Bumi dengan banyak radiasi, garam, perubahan suhu, atau kekeringan.

Namun pada tahun 2020, tim ilmuwan menemukan bahwa beberapa spesies bakteri yang hidup di atau di dalam tubuh manusia mampu tumbuh dalam media yang menyerupai kondisi miskin nutrisi yang ditemukan pada meteorit.

Hal tersebut membuat beberapa penelitti bertanya-tanya bagaimana bakteri itu bisa bertahan di lingkungan Mars yang tak kenal ampun.

Peneliti pun lantas menempatkan koloni bakteri Burkholderia cepacia, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, dan Serratia marcescens ke dalam kotak dengan simulasi kondisi Mars dan regolith, atau tanah seperti yang ditemukan di permukaan Mars.

Baca juga: Bagaimana Serangga Bisa Membantu Menumbuhkan Tanaman di Mars?

Pada awalnya peneliti mengira regolith akan menimbulkan efek toksik sehingga membatasi pertumbuhan bakteri. Tetapi sebaliknya, mereka melihat hal yang bebeda.

Tiga dari bakteri selamat dari percobaan, khususnya P. aeruginosa bahkan tumbuh hingga 21 hari.

Temuan itu menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, keempat mikroba yang biasanya tidak berbahaya, dapat menjadi patogen ketika manusia stres. Ini tentu dapat berimplikasi pada kesehatan astronot.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, peneliti mengungkapkan misi manusia ke Mars harus membawa banyak antibiotik untuk mengatasi bakteri penyebab penyakit yang bertahan dan mungkin bermutasi di permukaan Mars yang dapat menginfeksi kembali manusia.

Samantha Waters, ahli mikrobiologi di Mercer University di Atlanta, yang tidak terlibat dalam eksperiman tersebut mekankan bahwa kecerdikan manusia diharapkan dapat menemukan cara untuk mengurangi masalah tersebut yang seharusnya tidak membuat takut untuk mengirim manusia ke luar angkasa.

"Pada akhirnya, kami ingin bergerak maju dan menjelajahi Tata Surya lebih jauh lagi," katanya.

Temuan ini dipublikasikan di Astrobiology.

Baca juga: Zat Pemercepat Produksi Oksigen dari Air di Mars Telah Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com