Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Gigi Megalodon di Laut Dalam yang Belum Pernah Dijelajahi

Kompas.com - 05/01/2024, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah kapal selam yang dioperasikan dari jarak jauh, yang sedang mengumpulkan sampel gunung laut dalam yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, menemukan gigi megalodon yang langka.

Gigi berwarna emas, yang panjangnya 6,8 cm itu ditemukan di kedalaman lebih dari 3.090 m di bawah permukaan dekat Atol Johnston di Monumen Nasional Kelautan Kepulauan Terpencil Pasifik, sekitar 1.300 km dari selatan Kepulauan Hawaii.

Para peneliti mengungkap temuan ini dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 14 Desember di jurnal Historical Biology.

Penemuan ini merupakan observasi in-situ pertama dan pengambilan sampel gigi megalodon di laut dalam, artinya peneliti menemukan fosil tersebut di habitat aslinya.

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Kerabat Baru Megalodon yang Berdarah Panas

Menurut Ocean Exploration Trust, sebagian besar fosil laut dalam dikumpulkan dengan cara menyeret jaring di sepanjang dasar laut sehingga para peneliti kehilangan informasi penting seperti lokasi tepatnya.

Peneliti Nicolas Straube sekaligus profesor di Museum Universitas Bergen di Norwegia, menggambarkannya sebagai penemuan yang luar biasa.

Straube mengatakan, fosil ini ditemukan di wilayah laut dalam yang sangat terpencil sehingga fosil megalodon jarang terdokumentasi.

Gigi megalodon adalah fosil yang relatif umum, setiap megalodon memiliki sekitar 276 gigi, dan mereka hidup di lautan di seluruh dunia.

Namun, sebagian besar fosil ini ditemukan di daratan dekat garis pantai atau sungai, bukan di laut dalam yang jarang dieksplorasi.

Baca juga: Peneliti Ungkap Penyebab Sakit Gigi yang Dialami Megalodon

Para peneliti di kapal eksplorasi Nautilus milik Ocean Exploration Trust mengumpulkan sampel di sekitar Atol Johnston pada Juni 2022 untuk mempelajari geologi dan biologi laut dalam.

Mereka mengerahkan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) yang disebut Hercules untuk memfilmkan dan mengumpulkan sampel, yang kemudian dikirim ke Universitas Rhode Island untuk diproses.

Di sana, peneliti menemukan gigi di salah satu sampel dan diduga berasal dari megalodon. Rekan peneliti Dave Ebert di Moss Landing Marine Laboratories di California kemudian mengkonfirmasi bahwa gigi tersebut berasal dari megalodon.

Setelah meninjau video yang direkam oleh Hercules, para peneliti juga menyadari bahwa gigi tersebut tampak mencuat dari pasir di gunung bawah laut sebelum ROV menyekopnya.

Baca juga: Seperti Apa Petunjuk Baru Penyebab Punahnya Hiu Purba Megalodon?

Menemukan gigi in-situ di gunung laut dalam ini membantu para peneliti mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaan hiu raksasa di laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com