Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh Jika Jarang Makan Buah dan Sayur

Kompas.com - 30/12/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Konsumsi buah dan sayur sangat penting sebagai bagian dari pola makan yang bergizi dan seimbang.

Kekurangan asupan buah dan sayur dapat memengaruhi kesehatan, bahkan mungkin mengakibatkan kondisi tertentu.

Efek jarang makan buah dan sayur

Berikut adalah beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh jika jarang makan buah dan sayur.

1. Berat badan naik

Jarang makan buah dan sayur bisa menaikkan berat badan. Saat kita makan lebih banyak buah dan sayur, kita cenderung makan makanan yang tidak sehat dalam jumlah lebih sedikit.

Buah dan sayuran juga tinggi serat dan air serta rendah kalori, yang dapat membuat kita kenyang tanpa kalori berlebih.

Baca juga: Kembung Setelah Makan Buah? Simak Penjelasan Ini

Dengan demikian, makan buah dan sayuran setiap hari dalam jumlah yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan penurunan berat badan, menurut penelitian tahun 2018 di Nutrients.

2. Usus tidak sehat

Peningkatan jumlah dan jenis bakteri baik di usus sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. 

Serat tampaknya menjadi indikator penting yang memengaruhi keragaman bakteri baik di usus.

Serat, yang merupakan karbohidrat yang ditemukan dalam makanan nabati, membantu mendorong pertumbuhan bakteri usus yang baik. Tanpa makanan nabati yang cukup, kita mungkin tidak memiliki usus yang sehat sehingga kita lebih rentan terhadap penyakit.

3. Risiko diabetes tipe 2 meningkat

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh segudang masalah di dalam tubuh, tetapi studi di tahun 2020 yang diterbitkan di BMJ mengamati bahwa orang yang memiliki kadar vitamin C tinggi dalam tubuh memiliki risiko rendah terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: Mengapa Ada Sayur dan Buah yang Bisa Menghantarkan Listrik?

Kemudian, sebuah studi tahun 2021 di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan, makan buah segar secara teratur, terkait dengan risiko terkena diabetes tipe 2 yang lebih rendah hingga 36 persen.

4. Kesehatan jantung menurun

Menurut sebuah studi tahun 2018 di International Journal of Molecular Sciences, pola makan yang tinggi makanan nabati, seperti buah-buahan dan sayuran, dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Buah dan sayur mengandung nutrisi khusus yang disebut fitokimia, yang membantu mengurangi peradangan di tubuh.

Buah-buahan dan sayuran juga mampu melawan peradangan kronis dan karena itu terkait dengan pencegahan penyakit kardiovaskular.

5. Kesehatan kulit terganggu 

Sebuah studi tahun 2018 di Nutrients mengamati peningkatan 47 persen risiko pengembangan dermatitis seboroik, bercak merah bersisik pada kulit, pada wanita yang mengadopsi diet yang rendah buah dan sayuran.

Sementara itu, meningkatkan asupan buah dikaitkan dengan penurunan risiko dermatitis seboroik hingga 25 persen.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Buah atau Sayur?

Vitamin C adalah antioksidan kuat yang penting untuk pembentukan kolagen pada kulit. Mendapatkan cukup vitamin C dalam tubuh dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan ultraviolet (UV).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com