Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Sayur dan Buah yang Bisa Menghantarkan Listrik?

Kompas.com - 15/09/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sayur dan buah dikenal sebagai bahan makanan nabati dengan nutrisi yang sangat bervariasi dan banyak manfaat untuk kesehatan.

Namun, tahukah Anda bahwa sayur dan buah juga bisa menghantarkan listrik? Meski cara kerjanya tidak sama seperti kabel tembaga, beberapa jenis buah dan sayur, faktanya, mampu menghantarkan listrik.

Buah dan sayur penghantar listrik

Ada banyak jenis konduktor listrik, di antaranya adalah konduktor listrik tradisional, seperti kabel tembaga yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik di rumah, dan konduktor ionik, yang dapat menggerakkan listrik melalui ion yang bergerak bebas.

Bahan organik, seperti jaringan manusia atau buah dan sayur, merupakan konduktor ionik yang menciptakan sirkuit ionik. Ini berkat adanya elektrolit, senyawa kimia yang menghasilkan ion ketika dilarutkan dalam air, dalam bahan organik tersebut.

Baca juga: Apakah Mentimun Termasuk Buah?

Dilansir dari Live Science, Michael Hickner, profesor ilmu dan teknik material di Penn State University mengatakan, buah-buahan dan sayuran menghantarkan listrik dengan cara yang sama seperti larutan garam dalam rangkaian listrik.

Hal ini disebabkan oleh ion-ion seperti dalam larutan garam, yang tidak dapat menghantarkan elektron, seperti yang dilakukan oleh konduktor listrik tradisional.

Konduktor ionik mengandung muatan positif dan negatif atau dikenal sebagai ion bermuatan, yang bergerak bebas ketika bersentuhan dengan tegangan.

Misalnya, Hickner menjelaskan, ketika garam meja dilarutkan dalam air, natrium dan klorida yang memiliki muatan berlawanan, seperti Na+ dan Cl-, menghasilkan larutan ionik.

Larutan ionik ini disebut elektrolit yang dapat ditemukan pada setiap makhluk hidup. Oleh sebab itu, secara teknis, buah atau sayuran apa pun dapat menjadi konduktor ionik, namun ada jenis buah dan sayur yang bisa menghantarkan listrik dengan lebih baik.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Jarang Makan Buah dan Sayur?

"Baterai makanan" terbaik adalah buah atau sayuran apa pun yang memiliki ion superkonduktif tingkat tinggi, seperti kalium atau natrium, dan struktur internal yang tepat untuk menghasilkan arus kerja.

Kentang, yang memiliki struktur homogen, dan acar mentimun, yang memiliki kadar natrium dan keasaman tinggi, adalah contoh sayuran yang baik untuk menghantarkan listrik.

Cara buah dan sayur menghantarkan listrik

Beberapa buah dan sayuran mungkin penuh dengan ion superkonduktif, namun diperlukan beberapa bahan tambahan untuk mengubah makanan ini menjadi baterai.

Menurut Hickner, tegangan baterai berasal dari elektroda yang terbuat dari dua logam berbeda, seperti tembaga dan seng.

Kita dapat dengan mudah membuat baterai kentang atau acar mentimun menggunakan uang logam tembaga dan paku galvanis, yang biasanya terbuat dari besi berlapis seng.

Baca juga: Makan Buah dan Sayur, Haruskah Kulitnya Dikupas?

Buah atau sayuran tidak bisa bekerja sendiri sehingga dibutuhkan sesuatu untuk menggerakkan ion-ionnya. Saat dua logam berbeda dimasukkan dan dihubungkan dengan kawat, maka terciptalah rangkaian listrik.

Kemudian, ketika bahan ini bersentuhan dengan elektrolit, reaksi baterai mulai menghasilkan tegangan. Karena perbedaan energi potensial listrik antara kedua logam tersebut, ion positif dan negatif akan mulai bergerak bebas.

Meski demikian, baterai makanan mungkin tidak bisa memberi daya. Misalnya, baterai kentang hanya dapat menghasilkan energi sekitar 1,2 volt.

Kita perlu menghubungkan banyak baterai kentang secara paralel untuk menghasilkan arus yang cukup untuk mengisi daya perangkat, seperti ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com