Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Serangga Menurun, Bunga Berevolusi Lakukan Penyerbukan Sendiri

Kompas.com - 29/12/2023, 06:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah serangga kian hari makin menurun drastis dan hal tersebut ternyata membawa konsekuensi tersendiri bagi tanaman.

Mereka diketahui berevolusi untuk melakukan penyerbukan sendiri daripada bergantung pada serangga yang keberadaannya makin langka untuk membantu reproduksi mereka.

Baca juga: Bagaimana Perubahan Iklim Berdampak Serius pada Serangga?

Temuan ini merupakan hasil kesimpulan para peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis (CNRS) dan Universitas Universitas Montpellier di Perancis, setelah mereka melakukan analisis genetik bunga pansy modern (Viola arvensis).

Konsekuensi gangguan evolusi tanaman

Mengutip Science Alert, Sabtu (23/12/2023) gangguan terhadap evolusi 100 tahun ini kemungkinan besar akan menimbulkan konsekuensi serius.

Salah satunya adalah makin mempercepat penurunan jumlah serangga.

Lebih sedikit serangga berarti lebih sedikit kunjungan penyerbukan yang berarti upaya dan energi yang dikeluarkan tanaman untuk menghasilkan nektar dan menjadikannya menarik akan sia-sia.

Populasi tanaman juga menjadi kurang beragam dan lebih rentan terhadap perubahan lingkungan.

"Analisis genetika populasi menunjukkan peningkatan sebesar 27 persen penyerbukan mandiri terjadi di lapangan selama periode tersebut," tulis para peneliti.

Ini menunjukkan peningkatan tajam pada bunga pansy yang memilih melakukan penyerbukan sendiri.

Dalam studinya, peneliti juga menemukan beberapa perubahan seperti permukaan bunga tersebut rata-rata 10 persen lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang mekar 20 hingga 30 tahun lalu. Sementara tingkat produksi nektar turun sebesar 20 persen.

Baca juga: Bagaimana Serangga Bisa Membantu Menumbuhkan Tanaman di Mars?

Namun perubahan pada bunga tidak terjadi pada ukuran daun dan ukuran tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan utama adalah kemandirian dalam hal reproduksi.

Kendati demikian, karena ukuran kelopaknya menyusut dan produksi nektar berkurang, serangga yang sebelumnya sudah berkurang menjadi makin sedikit jumlahnya yang akan mengunjungi tanaman.

Lebih lanjut, peneliti melakukan studi ini ingin melihat lebih banyak upaya yang dilakukan untuk melindungi serangga dari ancaman hilangnya habitat dan pemanasan global yang didorong oleh aktivitas manusia.

Dan ternyata dalam studinya peneliti malah mengatahui pula bahwa berkurangnya serangga berdampak pada bunga dalam melakukan penyerbukan.

Studi dipublikasikan di New Phyologist.

Baca juga: Tak Bisa Sendiri, Tanaman Berbunga Selalu Butuh Bantuan Penyerbuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com