Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Migrain Bisa Terjadi karena Keturunan?

Kompas.com - 30/11/2023, 06:34 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rasa sakit kepala sebelah atau migrain bisa cukup mengganggu karena membuat seseorang jadi lebih sensitif terhadap suara dan cahaya.

Tidak jarang migrain bisa terjadi pada beberapa orang dalam satu keluarga.

Baca juga: 4 Obat Herbal untuk Migrain

Apakah ini sebuah kebetulan, atau migrain memang bisa diakibatkan oleh faktor keturunan?

Gen termutasi memicu terjadinya migrain

Dilansir dari laman Health Essentials Cleveland Clinic, Selasa (6/6/2023), dokter tidak jarang menanyakan kepada pasien penderita migrain apakah ada anggota keluarganya yang juga mengalami migrain.

Hal ini disebabkan gen ternyata dapat memberikan informasi mengenai pengalaman migrain seseorang.

Seorang dokter dan ahli neurologi, dr. Julia Bucklan, dalam laman tersebut menyebutkan bahwa cukup sulit menentukan secara langsung apakah migrain dipicu oleh keturunan atau tidak karena migrain bisa diakibatkan dari campuran faktor lingkungan, medis, dan genetik.

Kendati demikian, Bucklan menyampaikan bahwa beberapa kasus migrain cenderung terjadi dalam satu keluarga.

Ada potensi seseorang mengalami migrain, yakni sebesar 50 sampai 75 persen, jika orangtua biologisnya juga pernah mengalami migrain.

“Tidak ada satu pun gen yang menentukan dengan pasti apakah seseorang akan mengalami migrain. Namun, ada beberapa gen yang bisa memicu terjadinya migrain,” tutur Bucklan.

Bucklan menjelaskan lebih lanjut, gen-gen dalam tubuh seseorang bisa berubah atau bermutasi sehingga menyebabkan orang tersebut cenderung mengalami gangguan kesehatan tertentu, termasuk migrain.

Baca juga: Sering Migrain? Ini 5 Tips dan 3 Olahraga untuk Kurangi Nyerinya

Gen yang bermutasi ini bisa diturunkan kepada anak. Maka dari itu, adanya gen bermutasi ini bisa meningkatkan kerentanan seseorang terhadap migrain.

Selain itu, dikutip dari laman Medical News Today, Jumat (23/7/2021), migrain bersifat genetis atau bisa diturunkan.

Sebuah studi pada tahun 2018 menganalisis 1.589 keluarga dengan pengalaman migrain. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa jumlah variasi genetik penyebab migrain meningkat di antara keluarga-keluarga tersebut.

Jenis-jenis migrain yang menurun

Ada beberapa jenis migrain yang sangat terkait dengan faktor genetik. Migrain yang terkait dengan faktor genetik disebut sebagai familial hemiplegic migraine (FHM), dan jenis-jenis migrain ini terjadi pada pola gen autosomal dominan.

Ada 4 jenis FHM tergantung gen yang menjadi pemicunya, yakni

  • FHM tipe 1 
    Migrain jenis ini disebabkan oleh mutasi pada gen CACNA1A, dan paling sering terjadi.
  • FHM tipe 2 
    Migrain ini terjadi karena adanya mutasi pada gen ATP1A2, dan mungkin juga mengakibatkan kejang.
  • FHM tipe 3 
    Migrain jenis ini disebabkan gen SCN1A bermutasi.
  • FHM tipe 4 
    Migrain jenis ini adalah migrain yang terjadi tanpa diketahui gen apa yang bermutasi.

Baca juga: Daftar Obat Migrain dan Cara Mencegahnya

Mengetahui faktor genetik dari migrain seseorang cukup penting karena bisa mengoptimalkan pertolongan pertama migrain dalam keluarga.

Jika seseorang mengetahui adanya riwayat migrain dalam keluarganya, ia bisa segera menolong atau memberikan bantuan ketika ada anggota keluarga yang mengalami gejala migrain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com