Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda melihat seekor anjing yang sibuk berputar-putar untuk mengejar ekornya sendiri? Tingkah ini tampak menggemaskan, namun anjing melakukannya mungkin dengan alasan yang berbeda-beda.

Menurut para ahli, ada beberapa kemungkinan penyebab perilaku ini dan cara untuk mencegahnya.

Anak anjing dan anjing yang lebih muda mungkin mengejar ekornya sendiri untuk bersenang-senang.

Anak anjing, khususnya, mungkin belum menyadari bahwa ekornya sebenarnya adalah bagian dari tubuhnya sendiri.

Kebosanan juga mungkin menjadi alasan lainnya, terutama jika anjing ditinggal sendirian dalam waktu lama.

Baca juga: Mengapa Anjing Memakan Kotorannya Sendiri?

Russell Hartstein, konsultan perilaku anjing dan pendiri Fun Paw Care di Los Angeles, mengatakan bahwa setiap kali seekor anjing tidak dilatih sepenuhnya, mereka berpotensi sering merasa bosan.

Untuk anjing yang berlari berputar-putar karena bosan, solusi sederhananya adalah dengan mengalihkannya, misalnya mengajak anjing bermain lempar tangkap atau berjalan-jalan.

Alasan lain mengapa anjing mengejar ekornya adalah untuk mencari perhatian. Pemilik anjing mungkin menghargai perilaku ini dengan tertawa atau mengatakan "anak pintar".

Bahkan, memarahi anjing karena mengejar ekor dapat menarik perhatian yang memperkuat perilaku ini.

Untuk mencegah anjing terus-menerus mengejar ekor, abaikan perilaku tersebut sambil memberikan perhatian yang cukup pada anjing.

Baca juga: Anjing Vs Serigala, Mana yang Lebih Pintar?

Trah anjing tertentu ada yang lebih sering mengejar-ngejar ekornya. Misalnya, menurut Hannes Lohi, ahli genetika di Universitas Helsinki, anjing bull terrier dan German shepherd dikenal rentan terhadap perilaku kompulsif seperti ini.

Beberapa penyakit fisik pada anjing bisa berhubungan dengan kebiasaan mengejar ekor. Misalnya, cedera pada ekor, gatal akibat parasit usus atau kutu, atau alergi makanan dapat menyebabkan anjing menjilat, menggigit, atau mengejar ekornya.

Jika anjing tiba-tiba mulai mengejar atau menggigit ekornya, pemiliknya harus menjadwalkan kunjungan ke dokter hewan.

Terakhir, mengejar ekor mungkin dikaitkan dengan gangguan neurologis, seperti gangguan kompulsif pada anjing.

Dalam sebuah penelitian tahun 2012, Lohi dan rekan-rekannya menyelidiki 368 ekor anjing dari empat ras yang dikenal suka mengejar ekor.

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Gen yang Bisa Memperpanjang Usia Anjing Golden Retriever

Perilaku tersebut biasanya dimulai pada usia 3 hingga 6 bulan, dengan hampir separuh anjing pengejar ekor menunjukkan jenis kompulsi lain, seperti mondar-mandir dalam pola berulang.

Menariknya, anjing yang mendapat suplemen makanan, terutama vitamin dan mineral, menunjukkan lebih sedikit pengejaran ekor dibandingkan anjing yang tidak mendapat suplemen apa pun.

Betina yang dikebiri memiliki lebih sedikit aktivitas mengejar ekor, hal ini menunjukkan adanya pengaruh hormon ovarium pada aktivitas mengejar ekor.

Selain itu, dibandingkan dengan anjing yang tidak mengejar ekornya, anjing yang mengejar ekor sering kali lebih pemalu dan sudah terpisah lebih awal dari induknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com