Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Nyala Api Termasuk Ke Dalam Bentuk Gas?

Kompas.com - 20/10/2023, 16:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Api adalah sesuatu yang sudah ada sejak alam semesta tercipta dan sampai hari ini sangat umum dijumpai dalam kehidupan.

Ada banyak jenis api. Salah satunya dibedakan berdasarkan warna nyalanya.

Baca juga: Bagaimana Cara Air Memadamkan Api?

Ada nyala api berwarna biru seperti api kompor, ada warna nyala kuning sedikit jingga pada api lilin, dan ada pula nyala berwarna merah dan warna-warni lainnya seperti pada kembang api.

Selain itu, api akan terasa panas ketika dipegang. Namun, api hanya muncul apabila sesuatu benda dibakar, dan dapat padam ketika benda yang terbakar sudah habis atau tersiram air.

Hal ini menunjukkan terbentuknya api bergantung pada bahan bakar pemicunya.

Lantas, apakah sebenarnya api itu?

Reaksi terjadinya api

Dilansir dari NewScientist, sederhananya api dapat muncul karena reaksi kimia antara gas oksigen dan bahan bakar yang mengandung unsur karbon.

Reaksi ini akan menghasilkan panas dan memproduksi karbon dioksida dan uap air.

Akan tetapi, reaksi ini seringnya tidak berjalan sempurna sehingga dihasilkan gas karbon monoksida atau senyawa lainnya.

Meskipun demikian, pada pembakaran tidak sempurnah, nyala api akan tetap terlihat karena nyala api merupakan gabungan dari cahaya dan panas yang terbentuk ketika ada reaksi antara dua zat berbeda dalam bentuk gas.

Reaksi antara dua gas yang berbeda jenis zatnya menghasilkan perbedaan energi sehingga panas dan cahaya dihasilkan dalam bentuk nyala api.

Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Api yang Hanya Bisa Membakar di Bumi

Bentuk api tidak sama seperti udara

Sementara itu, menurut Royal Society of Chemistry, Kamis (21/4/2022), api yang muncul pada reaksi pembakaran memang bersifat sangat mirip dengan benda dalam bentuk gas.

Misalnya bentuk api yang tidak tetap, membesar ataupun mengecil ketika oksigen ditambah atau dikurangi.

Kendati demikian, api tidak bisa disebut sebagai gas karena kemunculannya membutuhkan pemicu, yakni oksigen dan bahan bakar. Hal ini membuat api berbeda dari udara yang jelas merupakan zat dalam bentuk gas karena keberadaannya tidak membutuhkan pemicu.

Ian Farrel, seorang doktor kimia dari Inggris, pada laman resmi Royal Society of Chemitry tersebut menyebutkan bahwa saat ini api lebih dekat ke kategori benda berbentuk plasma daripada gas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com