Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2023, 19:00 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena "tubuh merinding" adalah reaksi fisik yang seringkali kita alami tanpa menyadarinya.

Meskipun tubuh merinding seringkali dianggap sebagai reaksi spontan pada momen-momen emosional, ini sebenarnya adalah respons tubuh yang kompleks terhadap berbagai stimulus.

Akan tetapi, apa sebenarnya yang terjadi di balik respons kulit yang terkadang muncul secara tiba-tiba ini?

Reaksi merinding pada tubuh

Merinding adalah reaksi tubuh akibat dari kontraksi otot-otot kecil yang menyebabkan kulit berlipat dan membuat folikel rambut terangkat sedikit, mengakibatkan rambut berdiri, dikutip dari Health Harvard, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Kenapa Seseorang Bisa Merinding? Ahli Jelaskan

Reaksi merinding pada tubuh ini merupakan respons yang terjadi secara tidak sengaja, yang diatur oleh saraf-saraf dalam sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab atas respons "fight or flight."

"Fight or flight" adalah respons tubuh terhadap situasi stres atau bahaya yang memerlukan tindakan cepat. Ini adalah cara tubuh merespons ancaman.

Dalam dunia hewan, hewan yang merasa terancam juga mengalami respons serupa, yang menyebabkan bulu-bulunya menjadi sedikit mengembang. Ini memberikan kesan bahwa hewan tersebut lebih besar dan lebih berbahaya.

Sebagai contoh yang mencolok, landak mampu membusungkan durinya ketika merasa ada ancaman. Hal ini dapat membuat musuh yang berusaha menyerang berpikir dua kali.

Penelitian baru-baru ini pada tikus telah mengungkapkan bahwa merinding memiliki kaitan dengan regenerasi rambut dan folikel rambut.

Ternyata, saraf yang mengendalikan otot-otot kecil yang bertanggung jawab atas merinding juga terhubung ke sel-sel induk folikel rambut, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan rambut.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Penyebab Merinding Menurut Sains

 

Jadi, sebagai respons, saraf memberi sinyal kepada otot-otot kulit untuk berkontraksi (mengakibatkan merinding), dan pada saat yang sama, saraf yang sama merangsang sel-sel induk folikel rambut untuk memicu pertumbuhan rambut baru.

Penyebab tubuh merinding

Dilansir dari Health Essentials Cleveland Clinic, Rabu (11/10/2023), terdapat beberapa penyebab munculnya tubuh merinding, diantaranya:

1. Ketakutan atau syok

Dr. Ford menjelaskan bahwa syok dapat memicu tubuh merinding melalui respons fisik yang terjadi sebagai bagian dari respons "fight or flight" tubuh terhadap situasi yang dianggap berbahaya, saat diwawancara Health Essentials Cleveland Clinic.

2. Dingin

Merinding adalah seperti mantel pemanas alami. Pada hewan, rambut yang berdiri tegak membantu menjaga mereka tetap hangat.

Baca juga: Apa Penyebab Tubuh Merinding?

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa merinding dapat memicu pertumbuhan rambut lebih cepat jika dingin berlanjut dalam jangka waktu lama.

3. Emosi

Dr. Ford menjelaskan bahwa merasakan emosi kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan, kesedihan, ketakutan, kagum, atau marah bisa memicu respons tubuh yang disebut pilomotor.

4. Gairah seksual

Gairah seksual bisa memicu tubuh merinding melalui interaksi antara reaksi fisik dan emosi. Ketika seseorang merasa terangsang secara seksual, otak melepaskan berbagai hormon, termasuk adrenalin dan dopamin, yang dapat mempengaruhi respons tubuh.

5. Mengigil

Menggigil adalah respons fisik yang dapat memicu tubuh merinding dalam situasi di mana suhu tubuh turun secara drastis. Ini terjadi sebagai bagian dari upaya tubuh untuk menjaga suhu tubuh dalam kondisi yang aman dan seimbang.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah Merinding dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com