Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gurita Antartika Bertahan di Lautan Terdingin Tanpa Membeku?

Kompas.com - 12/10/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gurita Antartika merupakan salah satu hewan yang hidup di perairan terdingin di dunia.

Kemampuan beradaptasi gurita Antartika ini tentu sangat mengagumkan, sebab ia dapat hidup di lautan terdingin tanpa membeku.

Suhu Antartika sendiri bisa mencapai suhu 10 derajat Celsius dan sering turun hingga hampir -2 derajat Celsius. Lautan Antartika juga memiliki suhu yang sangat dingin.

Baru-baru ini, gurita aneh dari genus Pareledone tersebut ditemukan menggunakan ketiga jantungnya untuk memompa darah biru khusus ke seluruh tubuh mereka untuk memasok oksigen ke jaringan, bahkan di lingkungan yang sangat dingin seperti Antartika.

Pertanyaannya, bagaimana gurita Antartika tersebut bisa bertahan hidup dalam kondisi ekstrem di lautan terdingin di dunia itu tanpa membeku?

Baca juga: Mengenal Gurita Cincin Biru, Hewan Paling Beracun di Bumi

Cara gurita Antartika bertahan hidup

Dilansir dari Science Alert, Senin (9/10/2023) menurut penelitian yang dipimpin oleh Laboratorium Biologi Kelautan Amerika Serikat, gurita Antartika tampaknya memiliki enzim yang beradaptasi dengan suhu dingin.

Protein tersebut memainkan peran penting dalam banyak reaksi biokimia.

Pada makhluk di Antartika, fleksibilitas uniknya memungkinkan mereka berfungsi bahkan pada suhu yang lebih rendah.

Bandingkan dengan enzim dari gurita yang hidup di lingkungan beriklim sedang yang melambat sebesar 25 persen saat menghadapi kondisi ekstrem serupa.

Enzim yang larut memang dapat beradaptasi lebih mudah terhadap suhu yang berbeda karena reaksi tertentu yang terlibat di dalamnya. Namun tidak semua enzim dalam tubuh mampu menjadi menjadi fleksibel.

Jadi, bagaimana enzim di dalam tubuh gurita Antartika tersebut dapat mengatasi suhu dingin di lautan terdingin ini tanpa membeku?

Baca juga: Gurita Ternyata Mampu Mengatur Ulang Otak untuk Beradaptasi

 

 

Peneliti pun menggali lebih dalam untuk menemukan jawaban dari kemampuan adaptasi gurita Antartika bertahan hidup di perairan terdingin di dunia. Mereka menciptakan dua model.

Pertama berdasarkan enzim pompa natrium kalium yang ditemukan pada gurita Antartika (Pareledone).

Kemudian kedua berdasarkan enzim pompa yang sama yang ditemukan pada spesies beriklim sedang yang disebut gurita dua tempat (Octopus bimaculatus).

Peneliti memilih jenis enzim ini karena kemampuannya mengekspor tiga ion natrium dan mengimpor dua ion kalium dengan mengorbankan satu molekul adenosin trifosfat (ATP) yang merupakan sumber energi sel.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com