Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Manusia Bisa Berkomunikasi dengan Tanaman?

Kompas.com - 27/09/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim ilmuwan tumbuhan di Sainsbury Laboratory Cambridge University (SLCU) berencana untuk mencari cara supaya dapat berkomunikasi dengan tanaman.

Jika itu bisa terwujud maka para peneliti berharap dapat 'memperingatkan' tanaman mengenai berbagai ancaman yang akan terjadi misalnya saja soal cuaca ekstrem atau serangan hama.

Baca juga: Apakah Tanaman Bisa Berbicara?

Berkomunikasi dengan tanaman

Mengutip Independent, Senin (25/9/2023) hal tersebut dilakukan dengan menggunakan pesan berbasis cahaya untuk berkomunikasi dengan tumbuhan.

Eksperimen awal ini kemudian dilakukan terhadap tanaman tembakau. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa mekanisme pertahanan alami tanaman (respons imun) dapat diaktifkan dengan menggunakan cahaya sebagai stimulus (messenger).

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, cahaya digunakan untuk komunikasi seperti lampu lalu lintas dan penyeberangan pejalan kaki.

Nah, dengan menggunakan cahaya sebagai pembawa pesan, para peneliti mengembangkan alat yang memungkinkan tumbuhan berkomunikasi dengan manusia, dan manusia dapat berkomunikasi dengan tumbuhan.

Salah satu manfaat berkomunikasi dengan tanaman ini adalah manusia dapat memberikan peringatan mengenai ancaman yang terjadi.

“Jika kita dapat memperingatkan tanaman akan wabah penyakit atau serangan hama, maka tanaman dapat mengaktifkan mekanisme pertahanan alaminya untuk mencegah kerusakan yang meluas," kata Alexander Jones, peneliti utama studi ini.

“Kami juga dapat memberi informasi kepada tanaman tentang cuaca ekstrem yang akan datang, seperti gelombang panas atau kekeringan, sehingga memungkinkan mereka menyesuaikan pola pertumbuhan atau menghemat air," paparnya lagi.

Baca juga: Bagaimana Orang pada Zaman Batu Berbicara dan Pakai Bahasa Apa?

Hal tersebut akhirnya dapat mengarah pada praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan serta mengurangi kebutuhan bahan kimia.

Alat komunikasi dengan tanaman

Lebih lanjut, alat yang sedang dikembangkan untuk berkomunikasi dengan tanaman ini disebut Highlighter.

Alat ini menggunakan kondisi cahaya tertentu untuk mengaktifkan gen pada tumbuhan yang dikontrol oleh cahaya.

"Rangsangan cahaya bersifat murah, tidak beracun, dan dapat diberikan dengan resolusi tinggi," terang Jones.

Highlighter adalah langkah maju yang penting dalam pengembangan alat optogenetika (teknik ilmiah yang menggunakan cahaya untuk mengaktifkan atau menonaktifkan proses tertentu) pada tanaman dan kontrol gen resolusi tinggi dapat diterapkan untuk mempelajari sejumlah besar pertanyaan mendasar tentang biologi tanaman," katanya lagi.

Peralatan tanaman yang berkembang akan membuka peluang untuk perbaikan tanaman. Misalnya di masa depan kita dapat menggunakan satu kondisi cahaya untuk memicu respons imun.

Kondisi cahaya yang berbeda juga dapat menentukan waktu secara tepat suatu sifat tertentu, seperti pembungaan atau pemasakan.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Plos Biology.

Baca juga: Bagaimana Tanaman Ganja Menyebar ke Seluruh Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com