Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Orang yang Suka Mencium Aroma Bayi?

Kompas.com - 16/07/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bayi yang baru lahir memiliki aroma tubuh yang sangat khas. Bahkan, tidak sedikit dari kita yang senang mencium aroma bayi karena dianggap menenangkan.

Aroma yang khas dari bayi baru lahir ini biasanya hanya bertahan selama beberapa minggu. Terkadang, aroma bayi juga bisa berbeda karena beberapa faktor.

Alasan orang menyukai bau bayi

Bayi baru lahir menghabiskan waktu berbulan-bulan di cairan ketuban, ditutupi zat putih seperti lilin yang dikenal sebagai vernix caseosa.

Dilansir dari Healthline, beberapa teori mengatakan bahwa cairan dan zat inilah yang berperan dalam aroma bayi. Ini juga mungkin menjadi salah satu alasan mengapa aroma bayi baru lahir hanya bertahan beberapa minggu.

Baca juga: Mengapa Beberapa Bayi Dilahirkan dengan Ekor?

Sementara itu, Johannes Frasnelli, MD, profesor di Department of Anatomy, University of Quebec, Trois-Rivieres, mencoba menjelaskan mengapa banyak orang yang suka mencium aroma bayi.

Dilansir dari Verywell Family, Frasnelli menjelaskan, ada beberapa hipotesis yang menyebut bahwa otak manusia dirancang untuk tertarik pada aroma bayi untuk
membantu kita melekat pada bayi yang baru lahir.

Faktanya, evolusi telah menempatkan sejumlah mekanisme yang membantu keterikatan antara orangtua dengan bayi yang baru lahir menjadi kuat sejak awal, dan bau badan mungkin salah satu dari mekanisme ini.

Dalam studi Frasnelli, para peneliti melacak aktivitas otak dari 30 wanita, yang setengahnya adalah ibu baru dan setengahnya bukan, saat mereka mencium bau piyama yang dikenakan oleh bayi berusia 2 hari.

Baca juga: Penyebab Bayi Kembar Siam dan Gejalanya Saat Hamil

Peneliti menemukan bahwa semua wanita mengalami lonjakan dopamin dan aktivasi di area otak lain yang berhubungan dengan penghargaan. Ini adalah reaksi kimia yang mirip dengan apa yang terjadi saat kita makan gula.

Karena mencium aroma bayi membuat para peserta merasa sangat baik, hal itu akan mendorong mereka untuk tetap dekat dengan bayi dan merawatnya.

Menariknya lagi, semua wanita dalam penelitian ini bereaksi terhadap bau bayi yang baru lahir, namun reaksinya lebih kuat pada mereka yang sudah menjadi orangtua.

Frasnelli mengatakan, para ibu dapat mengenali anak mereka dari aroma tubuh, dan otak ibu bereaksi berbeda terhadap bau bayi baru lahir, bahkan jika itu bukan anak mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com