Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Gajah Makan Makanan yang Bervariasi

Kompas.com - 07/07/2023, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan sesuatu yang menarik dari gajah. Mereka diketahui memvariasikan apa yang ingin mereka santap setiap malam.

Artinya, sama seperti manusia, gajah juga makan makanan yang bervariasi.

Temuan perilaku unik gajah memvariasikan makanannya setelah peneliti menggunakan metode inovatif untuk secara efisien dan tepat menganalisis kebiasaan makan dua kelompok gajah di Kenya.

Studi ini juga menganalisis hingga ke jenis tumbuhan tertentu yang dimakan oleh hewan dalam kelompok tersebut.

Temuan dalam studi tersebut membantu menjawab pertanyaan tentang perilaku mencari makan dalam kelompok gajah dan juga membantu ahli biologi dalam memahami pendekatan konservasi yang paling baik.

"Dengan lebih memahami apa yang dimakan setiap individu, kita dapat mengelola spesies ikonik seperti gajah, badak, dan bison dengan lebih baik untuk memastikan populasi mereka dapat tumbuh dengan cara yang berkelanjutan," kata Tyler Kartzinel, penulis studi dari Brown University, Amerika Serikat.

Baca juga: Studi Ungkap Predator Ubah Jadwal Reproduksi untuk Berdaptasi dengan Perubahan Iklim

Perilaku gajah mencari makan

Dikutip dari Independent, Kamis (6/7/2023), studi ini menggunakan DNA metabarcoding, sebuah teknik genetik yang memungkinkan para peneliti mengidentifikasi komposisi sampel biologis dengan mencocokkan fragmen DNA yang diekstraksi mewakili makanan gajah melalui kode DNA tanaman.

Metode ini terbukti membantu karena mempelajari gajah cukup sulit dan berbahaya. Mereka juga makan di malam hari dan di semak-semak lebat, banyak tanaman yang mereka makan cukup kecil.

Selain itu, apa yang dimakan gajah hampir tidak mungkin diidentifikasi dengan mata bahkan untuk ahli botani.

"Kita tidak pernah benar-benar memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya dimakan oleh semua mamalia besar yang karismatik ini di alam," papar Kartzinel.

Baca juga: Studi Ungkap Dinosaurus Sauropoda Punya Leher Lebih Panjang dari Perkiraan Sebelumnya

 

Menariknya, studi yang dipublikasikan di Royal Society Open Science ini juga menemukan bahwa perbedaan pola makan di antara masing-masing gajah seringkali jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa gajah memvariasikan makanan mereka tidak hanya berdasarkan apa yang tersedia, tetapi juga preferensi dan kebutuhan fisiologis mereka.

"Populasi satwa liar memerlukan akses ke sumber makanan yang beragam untuk mencapai kesejahteraan. Dan setiap gajah membutuhkan variasi dalam kebiasaan makanannya," terang Kartzinel.

Temuan studi ini juga menginformasikan teori mengapa sekelompok gajah dapat mencari makan bersama karena masing-masing hewan tidak selalu memakan tumbuhan yang sama persis pada waktu yang sama.

Baca juga: Studi Ungkap Cerpelai Dapat Terinfeksi Omicron dan Menularkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com