Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Lumba-lumba Ubah Volume Suara untuk Berkomunikasi

Kompas.com - 30/12/2021, 12:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sebuah studi berhasil mengungkap kalau lumba-lumba mengubah volume suaranya untuk berkomunikasi.

Hal tersebut diketahui setelah peneliti mempelajari frekuensi siulan khas pada lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus).

Mengutip New Scientist, Rabu (29/12/2021) siulan khas pada lumba-lumba merupakan kombinasi unik dari frekuensi suara--seperti not musik, yang digunakan selama jangka waktu tertentu oleh setiap lumba-lumba untuk membuat panggilan khusus serta mengidentifikasi diri.

Siulan khas itu hampir tak berubah sepanjang hidup mereka karena sudah dibuat ketika lumba-lumba ini masih bayi.

Baca juga: Cara Lumba-lumba Berkembang Biak

Namun studi baru ini telah mengungkapkan bahwa lumba-lumba ternyata memvariasikan suara tersebut. Pola volume siulan mereka berubah setiap panggilan.

"Sepertinya ini sangat mirip dengan jenis komunikasi non-kata yang manusia gunakan, berdasarkan infeksi, seperti memberi penekanan pada area tertentu. Ada pola berurutan atau suara yang memelan, sehingga tahu kapan giliran satu sama lain untuk berbicara," kata Brittany Jones dari National Marine Mammal Foundation di San Diego, California.

Temuan tentang bagaimana lumba-lumba mengubah volume suaranya tersebut pun menunjukkan bahwa mamalia laut ini mungkin menggunakan frekuensi suara sebagai identitas diri dan volume untuk menyampaikan informasi tambahan satu sama lain.

Dalam studinya itu peneliti menggunakan mikrofon bawah air yang disebut hidrofon. Peneliti juga menggunakan peralatan analisis suara yang lebih canggih.

Lingkungan perekaman yang lebih terkontrol juga memungkinkan untuk mempelajari amplitudo siulan lumba-lumba dengan akurasi yang lebih tinggi.

Tim peneliti lantas menggunakan teknologi tersebut untuk merekam sekitar 50 pengulangan siulan khas dari delapan lumba-lumba dewasa yang hidup di perairan laut alami di Teluk San Diego.

Hasil studi lumba-lumba ubah volume suara untuk berkomunikasi ini, mereka menemukan kalau semua lumba-lumba memiliki pola frekuensi yang sangat teratur dengan siulan khas mereka. Namun pola volume lumba-lumba berubah drastis dari siulan ke siulan.

Di setiap siulan, mereka membuat beberapa bagian dari panggilan mereka lebih keras dan juga lebih lembut di bagian lain.

Jones mengaku terkejut dengan variasi pola volume yang ia temukan. Tetapi kemudian ia berpikir meski bervaria, siulan khas itu konstan begitu sepanjang waktu . Seperti mengucapkan kata yang sama berulang-ulang.

"Jadi mungkin ini adalah jalan baru yang memungkinkan lumba-lumba mengkomunikasikan informasi tambahan," terang Jones.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Setiap Lumba-lumba Punya Nama, Mirip Manusia

Untuk saat ini peneliti belum mengetahui secara jelas apa arti pola volume suara tersebut bagi lumba-lumba lain. Ada banyak hal yang mungkin mereka katakan.

"Bisa saja mereka mengkomunikasikan soal lokasi, status reproduksi, pemangsa di sekitar, dan lain sebagainya," papar Jones.

Temuan tentang lumba-lumba ubah volume suara untuk berkomunikasi dipublikasikan di Behavioural Processes.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com