Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Makan Jeroan Bikin Kolesterol Naik?

Kompas.com - 30/06/2023, 14:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Daging organ, yang lebih dikenal sebagai jeroan, merupakan organ hewan yang biasa dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai hidangan.

Jeroan yang paling banyak dikonsumsi berasal dari sapi, babi, domba, kambing, dan ayam. Biasanya, jenis jeroan yang umum dihidangkan adalah hati, usus, lidah, paru, otak, hingga testis.

Meski memiliki rasa yang lezat, beberapa orang memilih untuk menghindari jeroan karena kandungan kolesterolnya. Lantas, benarkah makan jeroan menyebabkan kolesterol naik?

Kandungan kolesterol dalam jeroan

Dilansir dari Healthline, jeroan mengandung kolesterol yang tinggi. Misalnya, 3,5 ons (100 gram) otak sapi matang mengandung 2.000 mg kolesterol, sedangkan ginjal dan hati sapi mengandung 716 miligram dan 381 miligram kolesterol.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Kolesterol dengan Olahraga

Sementara itu, nilai harian atau daily value (DV) untuk kolesterol hanya sebanyak 300 mg total per hari.

Sebenarnya, sebagian besar kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh hati. Tubuh menggunakan kolesterol yang dibuatnya untuk melakukan berbagai proses vital dalam sel dan organ. Jika kolesterol darah terlalu tinggi, risiko penyakit kardiovaskular akan meningkat.

Kolesterol dalam makanan mungkin tidak serta-merta meningkatkan kolesterol darah. Namun, jika pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, hal ini dapat memengaruhi kadar kolesterol darah.

Satu analisis telah mengamati 40 studi prospektif tentang asupan kolesterol dalam makanan dan risiko kesehatan. Hasilnya, kolesterol dalam makanan tidak terkait secara signifikan dengan penyakit jantung atau stroke pada orang dewasa yang sehat.

Baca juga: Siapa Saja yang Harus Rutin Cek Kadar Kolesterol?

Namun, tinjauan lain dari 6 studi jangka panjang pada orang dewasa di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa asupan yang kolesterol meningkat akan meningkat risiko penyakit kardiovaskular hingga kematian.

Sementara peran kolesterol dalam makanan mungkin tidak jelas, makanan rendah lemak jenuh sangat terkait dengan kesehatan jantung yang baik. Jika asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dikurangi, asupan kolesterol juga menurun.

Dalam beberapa kasus, para ahli menyarankan agar lebih berhati-hati. The American Heart Association menyarankan agar orang dengan kolesterol tinggi mungkin perlu membatasi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, terutama jika menderita diabetes atau peningkatan risiko gagal jantung.

Ditambah lagi, tampaknya ada subkelompok individu, sekitar 1 dari 4 orang, yang sensitif terhadap kolesterol dalam makanan. 

Baca juga: Apakah Anak Muda Bisa Memiliki Kolesterol Tinggi?

Bagi kelompok ini, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total.

Kandungan jeroan

Profil nutrisi jeroan dapat berbeda-beda, bergantung pada sumber hewan dan jenis organnya. Namun, sebagian besar jeroan sangat bergizi. 

Jeroan sangat kaya akan vitamin B, seperti vitamin B12 dan folat. Jeroan juga tinggi mineral, termasuk zat besi, magnesium, selenium dan seng, serta vitamin penting yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, D, E dan K.

Selain itu, jeroan merupakan sumber protein yang baik. Terlebih lagi, protein hewani menyediakan 9 asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara efektif.

Dengan demikian, mengutip Medical News Today, banyak jeroan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa bermanfaat bagi tubuh dalam banyak hal.

Baca juga: Apakah Sakit Kepala Termasuk Gejala Kolesterol Tinggi?

Namun, tetap ada risiko jika makan terlalu banyak jeroan, terlebih bagi yang memiliki masalah kolesterol atau penyakit lain.

Secara umum, selama dikonsumsi dalam jumlah sedang, jeroan bisa menjadi bagian yang sehat dari pola makan yang seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com