Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ötzi, Si Manusia Es yang Membeku Selama Lebih dari 5.000 Tahun

Kompas.com - 31/05/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 1991, dua turis Jerman yang sedang mendaki di Pegunungan Alpen Ötztal, yang berbatasan dengan Austria dan Italia, menemukan sisa-sisa mayat yang membeku. 

Es mengawetkan mayat tersebut dengan sangat baik sehingga tubuh, pakaian, dan peralatannya tidak pernah membusuk.

Para ilmuwan kemudian menjulukinya sebagai Ötzi Si Manusia Es dan mulai mempelajari mumi yang diawetkan secara alami. 

Siapa Ötzi Si Manusia Es?

Dilansir dari National Geographic, Ötzi adalah sosok bertubuh kurus, memiliki tinggi 157 cm, dan berusia sekitar 46 tahun ketika dia meninggal. 

Awalnya, Ötzi diduga memiliki mata berwarna biru, tetapi analisis genom membuktikan bahwa ia memiliki mata cokelat, rambut cokelat tua, dan memiliki warna kulit khas Mediterania.

Baca juga: Seperti Apa Ribuan Mumi Kepala Domba yang Ditemukan di Kuil Mesir?

Ötzi diketahui bergolongan darah O, tidak toleran laktosa, dan memiliki kelainan genetik langka yang mencegah pembentukan tulang rusuknya yang ke-12. 

Ia menderita gigi berlubang, parasit usus, penyakit Lyme, dan sakit lutut, pinggul, bahu, serta punggung. 

Ötzi telah mematahkan beberapa tulang rusuk dan hidungnya selama masa hidupnya. Lekukan horizontal pada kukunya menunjukkan serangan stres fisik berulang kali, dalam beberapa bulan sebelum kematiannya. 

Secara genetik, Ötzi cenderung mengalami arteriosklerosis dan CT scan menegaskan bahwa ia adalah kasus penyakit jantung tertua yang diketahui di dunia. 

Baca juga: Bagaimana Orang Mesir Kuno Membuat Mumi?

Berapa umur Ötzi Si Manusia Es?

Mengutip Discover Magazine, memperhatikan mantel rumput yang dikenakan Ötzi, pakaian tersebut biasanya dikenakan oleh penduduk setempat hingga akhir abad ke-19 sehingga Ötzi diperkirakan meninggal sekitar dua abad terakhir.

Tetapi, ketika para ilmuwan mulai mempelajari mumi tersebut, mereka menyadari bahwa Ötzi lebih tua dari perkiraan semula. Ötzi hidup sekitar 5.200 tahun yang lalu (3350–3110 SM), selama Zaman Tembaga Neolitik.

Dalam sebuah studi tahun 2003 di Science, tim ilmuwan mengungkapkan bagaimana mereka menganalisis gigi dan tulang Ötzi dan mengetahui bahwa Si Manusia Es ini menjalani seluruh hidupnya dalam jarak 60 km di Pegunungan Alpen. 

Darimana asal Ötzi?

Berdasarkan tanda DNA-nya, Ötzi adalah bagian dari migrasi petani Neolitik yang datang melalui Anatolia (Turki modern) 8.000 hingga 6.000 tahun yang lalu, menggantikan pemburu dan pengumpul Paleolitik Eropa.

Baca juga: Seperti Apa Tubuh Lady Dai, Mumi Terbaik yang Pernah Diawetkan?

Warisan genetik keibuannya tidak lagi ada dalam populasi modern, tetapi garis keturunan ayah Ötzi tetap hidup dalam kelompok-kelompok yang ditemukan di pulau-pulau Mediterania, khususnya Sardinia.

Saat ini, Ötzi dirawat dengan hati-hati oleh para peneliti di Museum Arkeologi Tyrol Selatan di Bolzano, Italia. Tubuh Ötzi yang keriput disimpan di ruang dingin khusus yang dipertahankan pada suhu konstan -21,2 derajat F atau -29,5 derajat C. 

Empat atau lima kali dalam setahun, jenazah Ötzi disemprot dengan air steril untuk membuat kerangka luar yang sedingin es yang memastikan dia tetap menjadi "mumi basah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com