Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Tragis Mumi Bayi Bangsawan, Meninggal Kekurangan Sinar Matahari

Kompas.com - 27/10/2022, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama berabad-abad, ruang bawah tanah salah satu keluarga bangsawan tertua di Austria telah menyimpan rahasia tragis.

Di ruangan yang disediakan untuk Pangeran Starhemberg itu, dimakamkan seorang anak laki-laki berusia sekitar satu atau dua tahun. Bocah itu dikebumikan di tempat tersebut antara pertengahan abad ke-16 dan ke-17.

Tubuh mungil anak masih terawetkan dengan baik dan terbungkus dengan pakaian sutra yang rumit.

Baca juga: Sebuah Kepala Mumi Mesir Ditemukan Tanpa Otak, Ini Kata Ahli

Tetapi apa yang membuat membuat miris adalah penyebab kematian si anak. Analisis menemukan, penyebab kematian bukan karena kekurangan makanan atau cedera, melainkan kekurangan sinar matahari.

Mengutip Science Alert, Rabu (26/10/2022) otopsi virtual mayat menggunakan CT scan telah mengungkapkan malformasi pada tulang rusuk yang menyerupai tanda-tanda klasik malnutrisi, khususnya kekurangan vitamin D.

Tetapi bayi tidak memperlihatkan kaki yang bengkok, suatu ciri yang seharusnya terlihat pada orang kekurangan vitamin D atau rakhitis.

Peneliti pun mencoba mempertimbangkan penyebab lain atas kondisi tersebut, yakni jumlah vitamin C yang rendah, yang mengakibatkan penyakit kudis.

Hanya saja, analisis jaringan lemak mengungkapkan bayi kelebihan berat badan untuk anak seusianya, setidaknya dibandingkan dengan bayi lain pada saat itu.

Peneliti menyebut, bahwa bayi cukup makan karena status bangsawannya, kekurangan vitamin C pun menjadi lebih kecil kemungkinannya.

Vitamin D, di sisi lain, tidak diserap dari makanan kita dalam jumlah yang signifikan, melainkan diproduksi di kulit melalui reaksi kimia yang bergantung pada radiasi ultraviolet (UV).

Sehingga, hal tersebut menunjukkan bahwa anak sangat kekurangan gizi bukan karena kekurangan makanan, melainkan oleh kurangnya sinar matahari.

Vitamin D sangat penting dalam membangun tulang selama masa kanak-kanak. Kekurangan vitamin tersebut dapat menyebabkan kelainan tulang dan kehilangan kemampuan yang memungkinkan tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor dengan lebih baik sepanjang hidup.

"Kombinasi obesitas dan kekurangan vitamin yang parah pada bayi hanya dapat dijelaskan karena tidak adanya paparan sinar matahari," ungkap ahli patologi Andreas Nerlich dari University of Munich.

Selain itu,pemeriksaan paru-paru bayi menunjukkan tanda-tanda pneumonia mematikan, infeksi yang umum terjadi pada bayi dengan kekurangan vitaminn D.

Baca juga: Kenali Gejala Kekurangan Vitamin D dan Faktor Risikonya

Setidaknya butuh waktu sampai abad kesembilan belas dan pandemi rakhitis bagi para ilmuwan untuk mengetahu,i bahwa paparan sinar matahari diperlukan untuk pembentukan tulang. Sayangnya, itu terlambat untuk menyelamatkan bayi Starhemberg.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com