Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pegunungan Andes Berukuran Sangat Besar?

Kompas.com - 26/04/2023, 17:32 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pegunungan Ande berukuran sangat besar. Pegunungan itu memiliki panjang total sekitar 8.900 Km, tingginya mencapai 7 Km, dengan lebar membentang hingga 700 Km.

Akan tetapi, bagaimana pegunungan itu bisa tumbuh sedemikian besarnya?

Secara konsep sederhananya, lempeng tektonik atau pergerakan lempengan besar kerak bumi yang melintasi planet, dapat menciptakan pegunungan karena bagian yang lebih lambat didorong oleh daerah yang bergerak lebih cepat.

Kendati demikian, melacak kecepatan gerakan tektonik yang melintasi rentang waktu yang lebih pendek dari 10 hingga 15 juta tahun adalah hal yang sulit bagi para ahli geologi.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (26/4/2023) untuk itu peneliti dari University of Copenhagen menggunakan metode baru yang dikembangkan untuk melihat lebih detil pergerakan lempeng tektonik di Amerika Selatan yang membentuk Andes.

Hasilnya, para peneliti mengidentifikasi pelambatan 13 persen di beberapa bagian lempeng sekitar 10 hingga 14 juta tahun yang lalu dan pelambatan 20 persen, 5 hingga 9 juta tahun yang lalu. Hal ini cukup untuk menjelaskan beberapa fitur yang kita lihat sekarang.

"Dalam periode hingga dua pelambatan, lempeng yang langsung ke barat yaitu Lempeng Nazca menekan pegunungan dan memadatkannya, menyebabkannya tumbuh lebih tinggi," kata Valentina Espinoza, ahli geologi dari University of Copenhagen di Denmark.

Baca juga: Mengapa Jangan Melihat Gerhana Matahari Hibrida dengan Mata Telanjang?

Hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa bagian dari rentang yang sudah ada sebelumnya bertindak sebagai rem pada lempang Nazca dan Amerika Selatan. Saat lempeng tektonik melambat kecepatannya, pegunungan Andes pun malah tumbuh lebih lebar.

Teknik mengukur Pegunungan Andes

Teknik yang digunakan dalam penelitian dimulai dengan absolute plate movement (APM) yaitu pergerakan lempeng dalam kaitannya dengan titik tetap di Bumi.

APM sebagian besar ditentukan melalui studi aktivitas vulkanik di kerak, di mana jejak magma dapat memberikan informasi ahli geologi bagaimana lempeng tektonik bergeser.

Lalu teknik selanjutnya adalah relative plate movement (RPM), pergerakan lempeng-lempeng dalam hubungannya satu sama lain.

Ini dihitung menggunakan petunjuk yang lebih luas, termasuk data magnetisasi yang tertanam di dasar laut yang menandakan pergerakan batuan dan menawarkan data resolusi yang lebih tinggi daripada APM.

Untuk menentukan tingkat pergerakan di lempeng Amerika Selatan di pegunungan Andes, para ahli geologi menggunakan data RPM resolusi tinggi untuk memperkirakan APM melalui beberapa hitungan matematika terperinci.

Baca juga: Mengapa Wahana Antariksa Butuh Waktu Lama untuk Mencapai Jupiter?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com