KOMPAS.com - Ketika kita menangis, tertawa, atau kesakitan, kita kerap meneteskan air mata.
Bahkan, saat menguap karena kantuk, mata kita juga mengeluarkan air mata.
Air mata berfungsi untuk menjaga mata kita agar tidak kering dan membantu memfokuskan cahaya sehingga kita dapat melihat dengan jelas.
Lantas, jika mata kita sering mengeluarkan air mata, apakah air mata kita akan habis? Jika iya, apa akibatnya bagi tubuh?
Baca juga: Dampak Menghirup Gas Air Mata, Batuk hingga Kematian akibat Gagal Napas
Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), kita hisa menghasilkan 15 hingga 30 galon air mata setiap tahun.
Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal yang terletak di atas mata. Air mata menyebar ke seluruh permukaan mata saat kita berkedip.
Kemudian, air mata mengalir ke lubang kecil di sudut kelopak mata atas dan bawah sebelum melewati saluran kecil dan turun ke saluran air mata kita.
Dilansir dari Healthline, meski produksi air mata bisa melambat karena faktor-faktor tertentu, seperti kesehatan dan penuaan, kita tidak akan kehabisan air mata.
Kita akan menghasilkan lebih sedikit air mata seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya mata kering lebih sering terjadi pada orang tua, terutama pada wanita setelah menopause karena perubahan hormonal.
Baca juga: Mengapa Air Mata Rasanya Asin?
Meski tampak sama, sebenarnya, manusia memiliki tiga jenis air mata, yaitu: