Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Banyak Mikir Bikin Rambut Putih dan Ubanan? Sains Menjawab

Kompas.com - 01/12/2022, 13:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang percaya bahwa kebanyakan pikiran bisa membuat rambut cepat putih dan beruban. Namun, benarkah demikian?

Beberapa studi sebetulnya telah membuktikan bahwa stres memang bisa membuat rambut beruban dan putih.

Salah satunya adalah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature oleh para peneliti Harvard pada tahun 2020 yang mencari tahu bagaimana stres bisa menyebabkan hilangnya pigmen rambut secara permanen.

Untuk diketahui, rambut menjadi berwarna karena adanya pigmen bernama melanin. Tanpa pigmen ini, rambut akan kehilangan warna atau memutih.

Tim peneliti mendapatkan jawabannya ketika melakukan penelitian terhadap tikus yang diketahui juga bisa beruban ketika mengalami stres tinggi.

Baca juga: Kenapa Rambut Manusia Ada yang Keriting dan Lurus? Begini Penjelasannya

Dilansir dari Wbur; peneliti sel punca Harvard Ya Chieh Hsu berkata bahwa pada awalnya tim mengira bahwa hal ini disebabkan oleh sistem imun. Ketika tubuh mengalami stres, sistem imun diduga akan menyerang sel punca yang memproduksi sel pigmen rambut.

Namun, ketika tim peneliti menguji tikus yang sistem imunnya cacat, tikus tetap beruban ketika mengalami stres. Artinya, hipotesis sistem imun salah.

Tim lantas menguji hipotesis berikutnya, yakni hormon stres kortisol secara langsung membunuh sel punca pigmen. Akan tetapi, ketika tim sudah membuang kelenjar yang memproduksi kortisol pun, tikus tetap beruban ketika stres.

Gangguan stres akut adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi segera setelah peristiwa traumatis. Freepik/sewscream Gangguan stres akut adalah kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi segera setelah peristiwa traumatis.

Akhirnya, tim peneliti pun mengarahkan penelitian mereka ke sistem saraf simpatetik yang bekerja dalam respons otomatis "melawan-atau-lari" ketika dihadapkan dengan bahaya.

Hasilnya sangat jelas, ternyata respons "melawan-atau-lari" yang paling singkat pun bisa menyebabkan perubahan permanen pada sel punca.

Ketika tikus mengalami stres, sistem saraf simpatetik ini bereaksi berlebihan dan mempercepat pengurangan sel-sel punca yang membuat sel pigmen. Tanpa adanya sel pigmen, rambut tikus pun memutih.

Baca juga: Sering Gonta-ganti Sampo Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Benarkah? Ini Kata Dokter

Bisakah kerusakannya dikembalikan?

Ilustrasi rambut beruban.SHUTTERSTOCK/YULIYA ALEKSEEVA Ilustrasi rambut beruban.

Menurut Hsu, apabila sel punca yang meregenerasi pigmen menghilang maka kerusakan warna rambut menjadi permanen dan tidak bisa dikembalikan.

Oleh karena itu, tim peneliti lebih menyarankan untuk memperlambat terjadinya uban dengan memblokir protein cyclin dependent kinase (CDK) yang menyebabkan kerusakan pada sel punca.

Namun, studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal eLife pada 22 Juni 2021 menemukan hal sebaliknya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com