Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Bambu, Jenis Rerumputan yang Sering Dikira Pohon?

Kompas.com - 18/10/2022, 11:31 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Bambu adalah sekelompok tumbuhan hijau abadi dalam keluarga rumput sejati Poaceae, subfamili Bambusoideae, dan suku Bambuseae.

Banyak orang salah mengira bahwa bambu termasuk dalam jenis pohon, karena tumbuh tinggi ke atas. Bambu memiliki batang keras, berkayu, berongga, dan tetap hijau sepanjang tahun.

Bambu termasuk salah satu tanaman yang tumbuh paling cepat di dunia. Mereka mampu tumbuh 60 cm atau lebih per hari, karena sistem ketergantungan rimpang yang unik.

Namun, tingkat pertumbuhan tersebut tergantung pada kondisi tanah dan iklim setempat.

Baca juga: Mengenal Bambu Indonesia dan Perannya untuk Kehidupan di Masa Depan

Terdiri lebih dari 115 genera dan 1.400 spesies. Bambu tersebar di daerah tropis dan subtropis hingga daerah beriklim sedang, dengan konsentrasi terbanyak dan jumlah spesies terbesar di Asia Timur dan Tenggara dan di pulau-pulau di Samudra Hindia dan Pasifik.

Beberapa spesies bambu dari genus Arundinaria berasal dari Amerika Serikat bagian selatan, di mana mereka tumbuh padat di sepanjang tepi sungai dan di daerah berawa.

Ratusan jenis bambu telah dimanfaatkan dalam segala hal, mulai dari konstruksi, furnitur hingga obat-obatan.

ilustrasi bambuPIXABAY/PublicDomainPictures ilustrasi bambu

Karakteristik bambu

Bambu lebih menyukai tanah yang basah, seperti di sekitar danau. Meski demikian, bambu bisa mentolerir kondisi yang berbeda, dengan catatan jenis tanah tempatnya tumbuh disesuaikan dengan seberapa sering harus disiram.

Tanah yang sedikit asam antara 5,5 dan 6,5 cocok untuk sebagian besar spesies bambu, meskipun beberapa spesies yang lebih tahan kekeringan sedikit lebih baik di tanah dengan pH lebih tinggi.

Tanaman ini memiliki daun, tetapi bambu tidak mengeluarkan banyak energi untuk menumbuhkan daun sampai berusia dewasa. Ketika daun muncul, mereka akan tumbuh dari atas tangkai.

Selain itu, bambu juga jarang berbunga. Mereka menampilkan mekanisme yang masih membingungkan para ilmuwan, di mana semua bambu dari stok yang sama berbunga pada waktu yang sama.

Ini terjadi di mana pun tanaman berada di dunia atau iklim tempat mereka berada, yang menunjukkan bahwa pemicu peristiwa tumbuhnya bunga massal adalah dari internal, bukan bagian dari lingkungan. Interval bambu berbunga bisa lebih dari 100 tahun.

Baca juga: 9 Manfaat Bambu di Indonesia, Dari untuk Upacara Adat hingga Konstruksi Bangunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com