Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Diabetik Makular Edema, Penyebab Kebutaan pada Pasien Diabetes?

Kompas.com - 13/10/2022, 17:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Diabetik makular edema adalah salah satu penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan pada pasien diabetes.

Padahal, Indonesia adalah negara dengan prevalensi penderita diabetes tertinggi kelima di dunia. Jumlah penderita diabetes di Indoensia diperkirakan mencapai 19,5 juta jiwa dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045.

Penyebab diabetik makular edema

Dalam hidupnya, satu dari tiga orang dengan diabetes akan mengalami komplikasi retinopati atau penyakit pembuluh darah mikro retina yang bersifat kronik, progresif dan mengancam penglihatan.

Hal ini diungkapkan oleh dr Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), Dokter Spesialis Mata Konsultan RSCM, dalam media briefing yang diadakan oleh PT Bayer Indonesia, Selasa (11/10/2022).

Pasalnya, tingginya kadar gula dalam darah merusak pembuluh darah yang memberikan suplai darah ke retina di belakang mata. Pembuluh darah retina lantas menjadi lemah, mudah
bocor dan menyebabkan pembengkakan dan penebalan retina.

Baca juga: Diabetes Tanpa Disadari Mengintai Orang Berusia 30-an

Nah, apabila pembengkakan ini terjadi pada bagian makula yang merupakan bagian tengah rentina dan pusat penglihatan, maka kondisi ini disebut dengan diabetik makula edema (DME).

Ilustrasi diabetik retinopati yang bisa menyebabkan kebutaanShutterstock Ilustrasi diabetik retinopati yang bisa menyebabkan kebutaan

Efek buruk diabetik makula edema

Diabetik makula edema (DME) dapat menyebabkan perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur, tampak berkabut, warna tidak jelas atau bahkan terdapat daerah-daerah hitam.

Kemudian bila tidak segera diobati, DME dapat menyebabkan kebutaan.

Padahal, kehilangan penglihatan telah dikaitkan dengan:

  • Tingkat fungsi yang lebih buruk
  • Meningkatnya isolasi sosial
  • Depresi
  • Kecemasan
  • Pembatasan kegiatan sosial
  • Beban ekonomi bagi mereka yang bergantung pada penglihatan untuk bekerja

Baca juga: Diabetes Berisiko Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik, Bagaimana Terjadinya?

Studi juga telah mengaitkan pasien DME dengan risiko kejadian penyakit serebrovaskular yang 2 kali lipat lebih tinggi dan risiko infark miokard yang 2,5 kali lipat lebih tinggi.

Faktor risiko diabetik makula edema

Untungnya, kebutaan akibat DME bisa dihindari jika terdeteksi sejak dini dan pasien menurunkan faktor risikonya. Faktor risiko DME dapat dibagi menjadi dua, yakni faktor risiko konsisten dan faktor risiko non konsisten.

Faktor risiko konsisten antara lain:

  • Lamanya menderita diabetes
  • Hiperglikemia atau kadar HbA1c
  • Hipertensi
  • Hiperlipidemia
  • Kehamilan
  • Nefropati/Penyakit ginjal

Sementara itu, faktor risiko non konsisten antara lain:

  • Obesitas
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Kurang aktif secara fisik
  • Tidur ngorok
  • Penyakit hati berlemak non-alkohol
  • Kadar prolaktin serum, adiponektin serum, dan
  • homosistein serum tinggi
  • Usia
  • Penyakit ginjal
  • Kehamilan

Baca juga: Bagaimana Cara Merawat Luka Diabetes Agar Tak Membusuk? Ini Saran Dokter

Pencegahan diabetik makular edema

Sebagian anak muda sudah mulai menggunakan krim mata karena sejumlah faktor, termasuk terlalu banyak menatap layar dan kurang tidur.FREEPIK/ASIERROMERO Sebagian anak muda sudah mulai menggunakan krim mata karena sejumlah faktor, termasuk terlalu banyak menatap layar dan kurang tidur.

Ada beberapa hal yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengurangi risiko retinopati dan DME yang merupakan komplikasi diabetes:

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com