Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Asuh Positif di Usia 13-24 Bulan Mencegah Perilaku Negatif di Masa Depan

Kompas.com - 31/08/2022, 13:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pola asuh positif (postivie parenting) terhadap bayi usia 13-24 bulan ternyata sangat berpengaruh untuknya di masa yang akan datang.

Dokter Spesialis Anak, dr Fitri Hartanto Sp.A(K) mengatakan, pola asuh bayi saat usia tersebut akan meningkatkan pengaruh baik terhadap perilaku dan tindakan anak itu di masa depannya.

Hal ini dikarenakan, pola asuh positif pada bayi usia tersebut mampu menurunkan hingga 52 persen kemungkinan anak berperilaku agresif.

Selain itu, pola asuh positif pada bayi juga bisa menekan perilaku mereka untuk tidak melakukan tindakan penganiayaan di masa dewasa.

Baca juga: Hati-hati, Pola Asuh yang Salah Bisa Akibatkan Anak Stunting

Menurut Fitri, keterkaitan pola asuh positif dan perilaku anak di masa mendatang itu jelas berkaitan, karena pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase kritis seorang manusia dalam hidupnya.

Pada fase ini, kata Fitri, prinsip pengasuhan adalah sama, yaitu pola asuh yang positif atau positive parenting.

Ada 3 fase penting dalam tumbuh kembang anak hingga anak berusia 6 tahun yaitu fase pembuka (0-6 bulan), fase kritis (1000 HPK), dan fase sensitif (0- awal 6 tahun).

Ketiga fase ini menurut Fitri merupakan periode emas (golden period) seorang anak.

Oleh sebab itu, orangtua perlu fokus pada 1.000 HPK, karena pada saat anak lahir terjadi pertumbuhan otak 1/4 dari kehidupan manusia.

Baca juga: Hari Anak Nasional 2021, Ahli Ungkap Pola Asuh Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak

Saat di usia 2 tahun, perkembangan sel otak bertambah 80 persen. Dari 2 tahun hingga 6 tahun terjadi pertambahan sebesar 5 persen, sehingga paling tinggi percepatan sel otak itu di 2 tahun pertama.

“Setelah usia 2 tahun ada fase sensitiv,e tapi tidak seresponsive 2 tahun petama,” kata Fitri.

Dengan begitu, positive parenting sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap anak, yaitu menurunkan 52 persen penganiayaan anak, dan mengurangi kasus pelecehan seksual sebanyak 23 persen.

Selain dampak terhadap anak juga berdampak positif ke orangtua, yaitu meningkatkan komunikasi keluarga yang positif dan pemecahan masalah, dan mengurangi masalah perilaku dalam interaksi anak dan orang tua.

Serta, pola asuh positif juga akan meningkatkan pengaruh positif dan kepatuhan anak terhadap perintah orangtua.

Di dalam kalender pengasuhan 1000 HPK untuk 13-24 bulan sudah ada konsep stimulasi, apabila anak sudah bisa melakukan suatu kemampuan, berarti ia sudah siap melakukan kemampuan pada usia kelompok yang lebih tinggi.

Baca juga: Pola Asuh Otoriter Bikin Anak Disiplin tapi Kurang Bahagia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com